Minggu, 30 Juli 2017

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir Internet Positif di PC (Komputer/Laptop)


DuniaJudi69 - Internet merupakan sumber pengetahuan dan ada banyak informasi yang dapat kita peroleh, banyak dampat positif yang kita peroleh dengan adanya internet. Dimana kita dapat memperoleh referensi misalnya untuk mengerjakan tugas sekolah, menyelesaikan suatu permasalahan dan hal lainya.

Namun tak selamanya internet memiliki dampak baik, ada pula dampak buruknya. Dimana biasanya web dengan isi konten ilegal atau tidak baik biasanya akan di blokir. Ketika situs yang suda di blokir oleh operator di indonesia, akan diarahkan ke halaman internet positif. Misalnya provider telkom yang ketika kita hendak membuka situs yang sudah di blokir operator. Maka akan diarahkan ke halaman pengalihan dari masing-masing provider.

Cara Membuka Situs Web yang Di Blokir Operator

Yang lebih parahnya lagi ketika kita sangat butuh untuk mengakses situs tersebut, dan situs tersebut telah di blokir. Memang nyesek banget kan sob, oleh sebab itu anda perlu mengetahui cara membuka situs yang di blokir dengan pakai vpn & prox. Jadi anda masih dapat mengunjunginyan aman dan nyaman. Tentu cara yang akan saya bagikan sangat ampuh dalam membuka web yang di blokir provider operatir seperti telkom indonesia, telkomsel. axis, indosat, xl, flexi, tri, smartfren dan lainya.

Namun sebelum lanjut ke tutorial, ada baiknya mengapa situs web di blokir ? mari kita simak alasan dan penyebab diblokirnya suatu website.

Situs Melanggar Hak Cipta. (Download Film, Download Aplikasi Berbayar rasa Gratis)
Situs Berisi Spyware, Virus, Malware yang dapat Membahayakan Privasi anda & Komputer Anda.
Pelanggaran UU Informasi dan Transaski Elektronik. (Penipuan Online, Berita HOAX)
Melanggar aturan  provider penyedia layanan internet.  (Situs Proxy)
Mungkin Human Error dari Provider (Asal Blokir Web).

Jadi itulah beberapa penyebab mengapa website diblokir oleh penyedia layanan internet. Oke langsung saja kita selesaikan masalah tersebut dengan mudah dan cepat tanpa ribet. 100% Ampuh membuka situs web yang di blokir oleh internet positif.

1. Cara Membuka Situs Web yang Di Blokir Operator di Browser (Chrome, Firefox, Opera)
Sebenarnya ada cara termudah dan paling praktis untuk kita gunakan, ketika kita membuka internet dengan browser kesayangan. Pasti diantaranya yang sudah saya sebutkan diatas. Yaitu Google Chrome, Mozilla Firefox & Opera for pc.

A. Cara Membuka Web yang Tidak Bisa Di Akses (di blokir) di Google Chrome
Bagi anda yang menggunakan browser google chrome di laptop ataupun di komputer anda, sobat tetap bisa melakukanya dengan sangat mudah, caranya sebagai berikut :
  • Silahkan sobat Gunakan browser chrome, lalu buka link => Betternet VPN.
  • Lalu klik “Add to Chrome / Tersedia di Chrome” dan tunggu sampai selesai.
  • Klik di pojok kanan atas ada logo seperti betternet vpntameng.
  • Lalu klik tombol Connect.
Nah sekarang anda dapat mengakses konten di situs web yang sebelumnya di blokir oleh operator, cukup mudah dan praktis dengan menggunakan extensi chrome vpn.

B. Cara Buka Situs yang di Blokir Internet Positif di Mozilla Firefox

Dari cara menggunakan sampai cara memakai sebenarnya hampir sama dengan cara diatas. dimana kita harus memerlukan add on mozilla firefox, berikut adalah cara buka web yang di blokir di firefox.
  • Langkah pertama silahkan sobat buka firefoxnya kemudian Buka link => Betternet VPN.
  • Kemudian klik “Add to Firefox / Tambahkan ke Firefox”.
  • Tunggu sampai selesai, jika ada peringatan telah selesai (dipojok kiri atas) maka klik tombol install.
  • Kemudian klik logo  betternet vpn tameng di pojok kanan atas.
  • Lalu klik Connect.
Nah dengan begitu kan mudah, simple juga ringan kok sob tanpe memerlukan kuota lebih anda dapat menggunakan vpn secara gratis.

C. Cara Akses web yang di blokir Operator di Opera
Tak jauh berbeda dengan tutorial diatas, masih sangat mudah. Dimana anda menggunakan browser opera ? Gak jadi masalah asal anda menggunakan vpn exntension untuk membuka web yang di blokir di opera seperti berikut.
  • Pertama-tama silahkan buka link berikut => SurfEasy Proxy.
  • Kemudian klik “Add to Opera” install.
  • Dan jalankan extensinya klik on/connect.
Selesai, anda langsung dapat menikmati menjelajahi internet tanpa diblokir provider operator yang sangat menganggu.

#2. Cara Membuka Situs Web yang diBlokir di PC Pakai Aplikasi Proxy Mudah
Anda juga dapat menggunakan aplikasi tambahan yang dapat membuka web yang diblokir operator telekomunikasi, selain itu proxy memungkinkan anda agar sulit dilacak. Sebab lokasi ip yang ada di daerah tertentu sesuai layanan dari aplikasi proxy (umumnya di US).
  • Langkah utama silahkan buka website : Ultrasurf.Us
  • Selanjutnya klik Free Download, lalu buka/extrak file zip yang sudah di download tadi.
  • Kemudian jalankan aplikasinya, klik centang persis dibagian bawah kata “prefered” dan tunggu kurang lebih 3 detik.
  • Buka browser apapun, dan selamat sudah bisa akses web yang di blokir dengan membukanya secara normal.
Mudah sekali kan sobat, jadi hanya memerlukan aplikasi ultrasurf yang terbilang ringan ukuranya. Yaitu cuman 3mb saja.
Nah mungkin itu saja sobat tutorial cara jebol, buka web yang di blokir internet positif, wifi, speedy, operator. Dengan begitu tetap dapat internetan dengn nyaman dan mudah tanpa direpotkan oleh web yang mengalihkan anda ke peringatan / di larang akses. Jika sobat memiliki pertanyaan seputar artikel diatas, silahkan kirimkan komentar anda di kolom komentar yang sudah disediakan.
Share:

Jumat, 28 Juli 2017

Kini Ada Masker Selam dengan Koneksi Langsung ke Media Sosial


DuniaJudi69 - Perusahaan pelayaran Royal Caribbean merancang masker selam yang tersambung langsung ke media sosial. Masker tersebut diberi nama SeaSeekers.

Sesuai namanya, penggunaan masker tersebut memungkinkan penyelam untuk merekam langsung keindahan alam bawah laut sekaligus langsung mengunggahnya di media sosial Snapchat.

"SeaSeeker memungkinkan para petualang menjadi barisan terdepan, membagikan petualangan di bawah air dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya," kata Marketing Officer Royal Caribbean, Jim Berra seperti dilansir dari DuniaJudi69.

Media sosial Snapchat dipilih karena menurut Berra, Snapchat adalah salah satu media sosial favorit bagi wisatawan dan platform ideal untuk eksplorasi bawah laut dengan cara baru. Snapchat juga ternyata memiliki peran besar dalam pemasaran perusahaan pelayaran.

"Kami sangat antusias untuk menemukan cara inovatif, sehingga kami dapat menghadirkan pengalaman bawah laut kepada para tamu saat mereka mengunjungi tempat-tempat tujuan yang luar biasa," kata Berra kepada DuniaJudi69.

Tak dijelaskan secara rinci mengenai cara kerja dari SeaSekkers. Namun jika dilihat dari video singkat berdurasi 23 detik, terdapat kamera yang ditanam di masker diving, tepat di bagian pelipis. Kemudian ada tombol pada masker yangd apat ditekan untuk menyalakan kamera sekaligus mengambil video dan menghubungkannya langsung dengan Snapchat. Kamera tersebut juga dilengkapi lampu LED.

Berra mengatakan saat ini Royal Caribbean sedang berusaha mendapatkan hak paten SeaSeekers dan melengkapi seluruh kapal pesiar Royal Caribbean dengan masker ini. Jadi, belum diketahui apakah nantinya masker selam ini akan diperjual belikan secara bebas atau hanya disewakan kepada para tamu di kapal-kapal milik Royal Caribbean.
Share:

Aneka Keindahan Alam di Bangka Selatan yang Masih "Perawan"


DuniaJudi69
- Bangka Selatan merupakan salah satu daerah di Kepulauan Bangka Belitung yang dianugerahi keindahan alam dan kekayaan budaya yang luar biasa.

Banyaknya pantai dan gugusan pulau di Bangka Selatan dirasa belum sepopuler tetangganya, yakni Pulau Belitung.

"Betapa banyak potensi wisata bahari di Bangka Selatan. Kita lagi genjot itu terus, pembangunan dan investasi sedang ditingkatkan," kata Abdul Fatah, Wakil Gubernur Bangka Belitung saat peluncuran Festival Budaya TCOF di Gedung Kementerian Pariwisata.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bangka Selatan Justiar Nur mengakui jika pariwisata daerahnya masih tertinggal dengan Belitung. Padahal potensi wisata alamnya tidak kalah indah.

Wisatawan bisa menemukan ragam pantai karang yang indah di Bangka Selatan. Seperti Pantai Batu Perahu, Pantai Batu Kapur, Pantai Tanjung Kerasak, Pantai Tanjung Besar, dan lainnya.

Selain itu, gugusan pulau di kawasan Kepulauan Lepar tak kalah menarik untuk dijelajahi. Di dalamnya terdapat wisata sejarah Benteng Penutuk. Ada juga Pulau Kemulut dengan menara pandang dan habitat bintang lautnya. Sementara itu, Pulau Kelapan menyimpan keindahan bawah laut yang menawan.

Tidak hanya wisata bahari, Kabupaten Bangka Selatan juga terkenal dengan ragam kuliner laut yang khas. Antara lain lempah kuning, getas, kue tabok, mi kuah ikan, rusip, dan lempah darat.

Posisi yang strategis membuat Bangka Selatan juga sarat akan wisata sejarah. Di pusat Kota Toboali terdapat rumah pengasingan Bung Karno. Masih di Toboali, Desa Tanjung Ketapang memiliki Benteng Toboali warisan Belanda sejak 1825.

"Salah satu tempat yang paling populer dan sedang kita garap serius ialah kawasan wisata Batu Belimbing. Sedang kita bangun sarana dan prasarananya, karena ini termasuk unggulan," ujar Haris selaku Kepala Dinas Pariwisata Bangka Selatan dalam kesempatan yang sama.

Haris mengatakan, selain Batu Belimbing, yang tidak kalah indah dengan wisata di tempat lain ialah diving spot di Situs Batu Mandi. Di sini terdapat empat buah bangkai kapal dengan usia ratusan tahun.

Untuk wisata bakau, wisatawan bisa diarahkan ke Desa Tukak di Toboali. Hamparan sawah dan ladang perkebunan juga kini dikelola sebagai destinasi agrowisata tepatnya di Persawahan Transmigrasi Rias, Desa Rias.
Share:

Rabu, 26 Juli 2017

Ibu Dan Adik Yang Di Hamili Bersamaan



DuniaJudi69 - Kuliah adalah tempat seseorang untuk menuntaskan cita-citanya. Dan juga mungkin tempat di mana kita akan mengenal sebuah dunia baru. Dunia ini begitu luas, sampai-sampai kita tak sadar bahwa dunia itu sedikit demi sedikit mempengaruhi kita. Kita tak heran banyak orang-orang yang pergi kuliah pulang ke kampung halamannya sudah berubah drastis. Dari mereka yang sifatnya lugu menjadi sok gaul, dari mereka yang sifatnya jelek bisa jadi pulang menjadi orang yang alim banget. Inilah yang terjadi padaku, sebuah pengalaman yang entah aku harus menyebutnya apa. Namaku Gun, sebut saja begitu. Seorang mahasiswa fakultas Tehnik di kampus X, salah satu PTS terkenal di kota Y.

Ada perasaan kangen sebenarnya ama kampung halaman. Dan perasaan itu pun masih ada sampai sekarang, maklum karena kesibukanku, aku pulang hanya setahun sekali. Selain mengikuti organisasi kampus dan banyak ekstrakulikuler, aku juga dihadapkan pada jadwal perkuliahan yang padat. Namun pada semester kelima ini, aku mau mengambil cuti untuk beberapa waktu. Kabar tak enak datang dari kampung halaman. Baru saja keluargaku di kampung halaman mendapatkan musibah, sebuah kecelakaan. Ayah meninggal dan ibuku mengalami koma. Sedangkan adikku baik-baik saja. Mulai dari sinilah kehidupanku berubah.

Ayah yang satu-satunya orang yang membiayai kuliahku pergi. Sehingga dari sini, aku harus membanting tulang sendirian, untuk ibuku, adikku dan diriku sendiri. Akhirnya kuliah ini aku tunda dulu. Aku mengajukan cuti satu semester. Waktu cuti itu aku manfaatkan untuk membanting tulang. Aku tak bisa mengandalkan dari warisan ayahku. Sebab kalau aku mengandalkannya, aku tak bisa membiayai semua keperluan kami. Dan syukurlah aku diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta, walaupun berbekal kemampuanku di bidang analisis data, aku mendapatkan gaji yang cukup.

Ibuku adalah seorang wanita yang sangat cantik sebenarnya. Usianya baru 38 tahun. Ia menikah muda dengan ayahku. Dan sampai sekarang ia tetap bisa menjaga kemolekan tubuhnya. Pernah sih waktu masih remaja aku beronani membayangkan ibuku sendiri. Tapi hal itupun tak berlangsung lama, hanya beberapa saat saja. Dan adikku masih sekolah SMP, namanya Arin. Seorang gadis periang, cantik dan imut. Banyak cowok2 yang tergila-gila pada adikku itu. Dan paling tidak ada salah satu teman cowoknya yang pedekate ama dia, tapi yaaa…masih takut-takut.

Dua minggu setelah kecelakaan itu, ibuku sadar dari komanya. Mulanya ia tak ingat apa-apa, namun setelah tiga hari berada di rumah, ia pun ingat. Tapi karena kondisinya yang masih lemah, ia pun tak bisa berbuat banyak. Aku dan Arin gantian menjaganya. Sebagai anak laki-laki satu-satunya beliau benar-benar menyayangiku. Katanya ia mengingatkanku pada ayah. Aku tahu ia sangat shock dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Aku dan Arin terus berusaha menghiburnya, sampai ia benar-benar sehat.

Hari itu seperti hari-hari sebelumnya, tapi sedikit istimewa, karena teman-teman kuliahku mau mengunjungiku. Ketika pulang kerja, kami sempatkan sejenak untuk berkumpul. Mereka semua ikut berbela sungkawa terhadap keadaanku sekarang. Tapi selain itu mereka mencoba menghiburku, ada-ada saja ulah mereka, yaitu memberiku kaset bokep, dan majalah2 hardcore. Kata mereka, “Ini buat menghibur loe sobat, biar nggak berduka terus”. Sialan. Tapi nggak apa-apalah, soalnya juga sudah lama aku nggak nonton yang begituan. Namun ternyata inilah sumber dari kejadian selanjutnya.

Aku pulang dan aku lihat adikku sedang belajar di kamarnya. Ibuku sudah bisa sedikit berjalan, walau masih berpegangan pada apapun yang ada di dekatnya.

“Kau sudah pulang Gun?”, tanyanya.

“Iya bu”, kataku.

“Kalau mau makan, di meja makan tadi adikmu beli sesuatu”, kata ibuku.

“iya”, kataku singkat.

Singkatnya aku mandi dan mengurung diri di kamar. Aku pun mulai menonton bokep dan majalah-majalah hardcore. Mulanya sih agak aneh aja aku melakukan hal ini, tapi rupanya sedikit bisa menghiburku. Jam menunjukkan pukul sebelas malam, aku tak sadar kalau sudah lama aku berada di dalam kamar mengocok sendiri punyaku dan menontoni tubuh para wanita itu. Aku keluar kamar dengan maksud hati untuk makan apa pun yang ada di meja makan.

Ketika keluar dari kamar, aku melewati kamar ibuku. Astaga, apa yang aku lihat itu? Ibuku yang memakai daster itu tampak tersingkap dasternya, sehingga aku bisa melihat CD-nya. Memang badannya masih mulus. Aku mulai berpikiran jorok, ini pasti akibat barusan aku nonton bokep. Wajahnya masih cantik, dan aku bisa melihat wajahnya yang polos ketika tidur. Aku berdiri di pintu kamarnya, memang pintunya sengaja di buka agar sewaktu-waktu kalau ia memanggilku aku bisa dengar. Entah setan mana yang menguasaiku, akupun mengocok punyaku sambil membayangkan beliau membelai punyaku. Aku kocok pelan-pelan. “Ohh….Mega..”, aku panggil nama ibuku berbisik. Aku terus mengocok, makin lama makin cepat, dan maniku muncrat…CROOT….CROTT…, banyak banget sampai mengotori lantai, buru-buru aku bersihkan dengan kain pel yang ada di sebelah pintu. Entah kenapa aku mulai berpikiran seperti itu. Namun rencana jelekku nggak sampai di situ saja.

Esoknya, aku libur, sebab hari ini adalah hari sabtu. Kantorku sabtu dan minggu libur. Arin sudah pergi ke sekolah. Aku bangun agak kesiangan. Mungkin kelelahan karena peristiwa kemarin. Aku pun entah dari mana punya pikiran yang aneh-aneh lagi. Aku berniat memandikan ibuku, aku ingin melihat tubuhnya yang utuh. Aku pun ke kamar ibuku, ia sudah bangun dan sedang bersiap mandi.

“Ibu, ibu mau mandi?”, tanyaku.

“Iya Gun”, katanya.

“Boleh Gun, mandiin ibu?”, tanyaku.

“Nggak usah Gun, ibu sudah bisa sendiri koq”, jawabnya.

“Nggak apa-apa bu, kondisi ibu masih belum pulih benar”, kataku merayu.

Tak punya pikiran lainnya, ibuku pun menjawab, “Baiklah”.

Akupun mengantarnya ke kamar mandi. Inilah saatnya pikirku. Aku melihatnya melepas daster, BH dan CD-nya satu per satu. Tampaklah dua buah toket yang masih mancung dan miss-v yang aku ingin lihat dari dulu. Aku hanya terbengong, dan tak terasa tongkolku sudah tengah. Darah mengalir cepat ke ubun-ubunku.

“Kenapa Gun?”, tanya ibu.

“Ah..nggak apa-apa “, jawabku.

“Bajunya dilepas dong Gun, nanti basah”, kata ibuku. “Kamu belum mandi juga kan?”

“I…iya”,kataku.

Aku pun melepas pakaianku. Ibuku agak terkejut melihat punyaku yang tegang. Lalu dia duduk di pinggir bak mandi. Seakan mengerti, akupun mengambil gayung dan menyiramkan ke tubuhnya. Ia membasuh mukanya, ia ganti mengambil gayung dan menyiramkannya ke tubuhku. Kami benar-benar saling menggayung. Tibalah saat menyabun. Aku mengambil sabun cair. Kusabuni punggungnya. Busanya melimpah, lalu dari belakang aku menyusuri pundak, hingga ke depan, aku agak takut menyentuh dadanya. Takut kalau dia marah. Tapi ternyata tidak. Akupun sedikit membelai toketnya, dan agak meremas. Kami diam, dan hanya bahasa tubuh saja yang saling berucap. Ku basuh dari dadanya, hingga ke perut. Ketika mau menuju miss-v, ibuku menahan.

“Jangan pakai sabun ini, tidak baik untuk kewanitaan”, katanya. “Bersihkan dulu tubuh ibu”.

Aku pun menurut, aku guyang ia pakai air. Sabun yang ada di tubuhnya hilang, lalu ia mengambil pembersih khusus kewanitaan. Lalu menyerahkannya kepadaku. Aku mengerti lalu mulai menyabun tempat itu pakai sabun tersebut. Mulanya aku hanya sekedar menggosok, tapi lama-lama aku sedikit menyentuh kelentitnya, ibuku memejamkan mata sejenak. Sepertinya ia keenakan, aku teruskan, namun aku tak berani lama-lama. Ia agak tersentak ketika aku menyudahinya. Ia menghirup nafas agak dalam, sepertinya ia sedikit horni.

Aku mengguyang air di daerah kewanitaannya. Bersihlah sudah sekarang. Lalu giliranku. Aku disabun oleh ibuku. Mula-mula punggung, dadaku yang bidang, lalu perut, dan sampai di tongkolku yang tegang. Ia mengurut tongkolku sesaat, lalu menggosok buah pelirku, sepertinya ia tahu bagian-bagian itu. Enak sekali sentuhan ibuku.

“E…bu…boleh Gun minta sesuatu?”, tanyaku.

“Apa itu?”

“Gun kan sudah dewasa, dan mengerti soal beginian. Kalau boleh aku ingin ibu mengocok punya Gun sebentar bu”, aku mengatakan hal yang aneh-aneh. Yang memang tak perkikirkan sebelumnya.

Ibuku terdiam.

“Maaf bu, aku tak bermaksud demikian, hanya saja, aku sebagai laki-laki normal siapa saja, pasti akan merasakan hal seperti ini”, kataku.

“Iya, ibu faham, anak ibu sudah dewasa”, katanya.

Tangannya yang lembut itu pun akhirnya mengocok punyaku, membelainya. Oh…apa ini? Aku serasa melayang. Ia benar-benar mengocok tongkolku yang sudah tegang. Peristiwa itu sangat erotis sekali. CLUK….CLUK…CLUK…bunyi tongkolku yang dikocok berpadu dengan air sabun. Busanya sangat banyak, aku ingin sekali meremas toket ibuku.

“Bu, boleh Gun meremas dada ibu?”, tanyaku. “Gun sangat terangsang sekali”.

“Maafkan ibu nak, seharusnya tidak begini. Gun tak boleh macam-macam sama ibu, ibu sakit Gun”, kata ibu.

“Kalau ibu tidak mengijinkan juga tidak apa-apa, tapi Gun tidak tahan lagi”, kataku.

Aku pun mencengkram pundak ibuku, pertanda mau orgasme. Ibuku tahu hal itu, dan ia mengocok tongkolku dengan cepat, CROOT…..CROOT…..CROT….sperma muncrat ke wajahnya, dadanya, dan perutnya. Banyak sekali. Sebagian membeler di jemarinya.

“Sudah Gun?”, tanya ibu.

“I…iya…”, kataku lemas.

Ibuku lalu membersihkan spermaku yang ada di tubuhnya dengan membasuhnya dengan air.

“Jangan bilang ini sama Arin ya”, katanya. “Atau orang lain.”

Kami segera keluar dari kamar mandi. Entah apa yang aku lakukan barusan. Tapi aku sangat menikmatinya. Ibuku dan aku hanya memakai handuk saja. Aku membawanya sampai ke kamar. Di kamar aku masih horny, dengan posisi ibuku yang sekarang hanya pakai handuk saja, membuatku makin terangsang.

Aku tak kuasa menahan godaan ini. Setelah ibuku aku dudukkan. Aku duduk di sebelahnya.

“Bu, maaf kalau tadi Gun lancang di kamar mandi”, kataku.

“Tak apa-apa Gun, laki-laki normal pun pasti demikian, bahkan bisa lebih”, kata ibuku.

“Bu, apakah boleh Gun lihat lagi dada ibu?”, tanyaku.

“Buat apa Gun?”, tanyanya. “Ibu masih sakit Gun”.

“Sebentar saja bu, boleh ya?”, tanyaku.

“Baiklah”, katanya.

Ia membuka handuknya, tampaklah dua buah bukit kembar yang aku inginkan. Aku memegang putingnya, entah kenapa tiba-tiba aku menyusu di sana.

“Oh…Gun…jangan Gun….ahkk”, ibuku tampak tak melawan walaupun aku menghisap susunya. Mengunyah putingnya, menggigit dan meremas keduanya. Tak terasa, ia sudah berbaring tanpa sehelai benang pun. Aku pun menciumi perutnya, hingga ke miss-v-nya. Miss-v-nya yang keset membuatku makin bergairah. Ibuku terus meronta jangan dan jangan. Aku tak peduli, nafsu sudah di ubun-ubun. Ibuku tampak terangsang dengan perlakukanku itu. Ia pun secara tak sengaja membuka pahanya, tongkolku sudah siap, dan aku sudah ada di atas ibuku. Kedua bibir kemaluan bertemu. Ibuku tampak meneteskan air mata.

“Maaf, bu, tapi Gun tak kuasa menahan ini”, kataku lagi.

Penisku kugesek-gesekkan di bibir miss-v-nya. Agak geli dan enak. Ini adalah aku melepaskan keperjakaanku kepada ibuku sendiri. Aku senggol-senggol klitorisnya, ibuku memejamkan mata, ia menggelinjang, setiap kali kepala penisku menyentuhnya. Lalu akupun memasukkannya. Miss-v-nya sudah basah sekali. Tak perlu tenaga banyak untuk bisa masuk. SLEEB!! Sensasinya luar biasa. Aku tak peduli ia ibuku atau bukan sekarang. Aku sudah menggenjotnya naik turun. Pinggulku aku gerakkan maju mundur dengan ritme sedang. Kurasakan sensai miss-v ibuku yang masih seret menjepit tongkolku yang panjang dan besar itu. Aku usahakan ibuku juga merasakan sensasi ini. Aku angkat bokongnya, aku remas. Kakinya mulai kejang dan menjepit pinggangku.

“Ohh….Ahh…terus Gun…cepat selesaikan, cepat Gun….”, kata ibuku. Ia mencengkram sprei tempat tidur. Ia menggigit bibirnya. Wajahnya yang cantik dan bibirnya yang seksi membuatku terangsang. Dadanya naik turun, oh…seksi sekali.

“Mega, tubuhmu nikmat Mega…ahh….aku ingin ngent*t terus denganmu, aku ingin keluar Mega…OOHH…Ahhhh”, aku percepat goyanganku. Ibuku pun sepertinya mau keluar, ia bangkit dengan bertumpu kepada kedua tangannya, pertanda orgasme. Aku juga keluar. Spermaku muncrat di dalam rahimnya, aku tekan kuat-kuat. Akhirnya fantasiku untuk ngent*t dengan ibuku sendiri kesampaian. Aku benamkan dalam-dalam penisku, sampai spermaku benar-benar tak keluar lagi. Ibuku lemas. Ia masih beralaskan handuk bekas mandi. Aku perlahan mencabut penisku. PLOP..!! suaranya ketika aku cabut.

“Maafkan aku bu, tapi enak sekali”, kataku.

Aku berbaring di samping ibuku. Ibuku memukulkan tangannya ke dadaku. “Kamu bajingan!!” Ibuku lalu menangis. Ia membelakangiku, sambil memeluk dirinya sendiri.

Butuh waktu lama untuk dirinya bisa diam. Sampai kurang lebih 30 menit kemudian, nafsuku bangkit lagi, karena masih melihatnya telanjang. Aku mempersiapkan penisku yang tegang lagi. Kali ini bukan fantasi, inilah yang aku rasakan. Aku mendekatkan penisku ke pantatnya, aku sentuh pinggulnya, lalu aku masukkan penisku ke vaginanya. Nggak perlu susah-susah dan Bless….”Aah…Gun, kamu mau apa lagi? Tidak cukupkah kamu menyiksa ibu?”

“Gun, tak tahan nih bu, Gun jugakan masih perjaka”, kataku. Posisiku kini dari samping. Dan aku keluar masukkan penisku. Pantatnya dan perutku beradu. Sensasinya luar biasa. Pantatnya benar-benar seksi, semok dan menggiurkan. Aku tak butuh waktu lama untuk bisa ejakulasi lagi di dalam rahimnya. Dan ketika puncak itu aku memeluk ibuku.

Sensasinya aneh memang, tapi nikmat sekali. Setelah itu aku benar-benar memohon maaf.

“Maafkan Gun bu, maafkan Gun”, kataku.

Lalu ibuku menyuruhku untuk keluar kamar. Aku pun keluar. Aku kembali ke kamarku dan memikirkan apa yang terjadi barusan. Aku sudah menjadi anak durhaka.

*******

Arin pulang. Ibuku bertingkah seperti biasa. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tapi tatapan kami mempunyai arti. Antara malu, takut dan senang aku bingung.

Esoknya, hari minggu. Ibuku tampak agak senang. Kesehatannya sedikit pulih. Ia bisa berjalan normal. Ia seolah melupakan kejadian kemarin. Apakah mungkin gara-gara apa yang aku lakukan kemarin? Bisa jadi. Tak perlu waktu lama memang untuk bisa mencerahkan wajahnya lagi. Ia sudah senang dengan perkembangan kesehatannya.

Malamnya, ibuku ingin tidur di kamarku. Entah kenapa ia ingin begitu. Dan aku pun mengiyakannya. Pukul 12 malam. Ketika Arin sudah tidur. Dan aku berada di samping ibuku. Kami seranjang. Aku tahu bisa saja saat itu aku sudah bercinta dengannya, tapi ada sesuatu yang membuat kami tidak melakukannya.

“Sepertinya kesehatan ibu mulai pulih akibat itu Gun”, katanya.

“Tapi inikan baru satu hari bu, dan Gun sangat menyesal melakukannya kemarin”, kataku.

Ibu bangkit, lalu ia menurunkan celana pendekku. Tanpa babibu, ia sudah mengulum penisku. Aku kaget mendapatkan sensasi itu. Tidak ada wajah jaim, tidak ada rasa penyesalan seperti kemarin. Ia sudah mengulum penisku, seorang Blow Jober pro. Ia mengocok, mengulum, menjilat. Dengan ganas ia lumat tongkolku dengan mulutnya yang seksi itu. Ia juga gesek-gesekkan ujung penisku ke putingnya, lalu ia jepit dengan dadanya. Akupun tak menyia-nyiakan ini, aku segera melepas bajuku, lalu bajunya. Kami sudah telanjang, dan ia masih mengoralku. Aku berbaring dengan menikmati sensasi yang sedikit aneh, tapi nikmat. Oh tidak, rasanya aku mau keluar….sedotannya benar-benar mantap. Aku tak kuasa lagi dan…aahh..benar…CROT…CROT…CROT…spermaku tak sebanyak kemarin pagi. Tapi cukup untuk memenuhi isi mulutnya. Ia menyedot spermaku sampai habis.

“Nih lihat”, kata ibuku sambil membuka sedikit mulutnya. Aku bisa lihat lidahnya yang terbungkus cairan putih spermaku.

“Ibu hebat”, kataku.

“Ibu masih belum puas”, katanya. Ia lalu menelan spermaku bulat-bulat.”Ah..”

Aku bangkit dan langsung nenen. Aku menenen kepadanya seperti bayi, kali ini kami All Out. Tidak seperti kemarin. Kami saling mendesat, saling menggigit. Ibuku ada di atas, dan aku berbaring. Penisku sudah tegang lagi dan mengacung ke atas. Ia berjongkok dan menuntun penisku masuk miss-v-nya dengan tangannya. Ia pun naik turun sambil tangannya bertumpu pada pahaku. Makin lama ia makin cepat gerakannya. Aku juga tak kuasa, bahkan aku bisa-bisa jebol duluan. Ia tahu kalau aku mau jebol, Ia hentikan gerakannya, ia ganti dengan meremas-remas telurku. Oh…ini baru, tehnik baru. Ketika ia meremas telurku, tampak nafsuku yang sudah dipuncak tiba-tiba hilang. Lalu setelah beberapa saat kemudian, ia bergoyang lagi naik turun. Ia terus mengulangi hal itu kalau aku mau ke puncak, rasanya spermaku berkumpul di ujung penisku. Seolah-olah pijatan itu membuatku seperti menahan bom. Dan benar, ketika ibuku mau orgasme, ia lebih cepat bergerak. Ia naik turunkan lebih cepat dari sebelumnya, ia tak lagi bertumpu di pahaku, tapi di dadaku. Dan ia mengigau, “Oh…Gun…Oh…anak mama yang nakal….tongkolmu gedhe Gun. Nikmat banget. Ibumu ini jadi budakmu Gun…Ahh…Sampai…sampai…ibu mau sampai, kamu juga ya sayang, basahi rahim ibumu, hamili ibumu ini”.

Aku pun keluar dan langsung bangkit memeluk ibuku. Kami orgasme bersama-sama. Vaginanya sangat basah, begitu juga punyaku. Sperma itu masuk ke rahimnya lagi. Banyak sekali, dan benar, spermaku tadi yang tertahan terkumpul di ujung dan melepas dengan semprotan yang luar biasa. Kami berpandangan sesaat, aku mencium bibirnya. Kami berciuman, aku masih memangkunya, dan tak perlu waktu lama. Kami ambruk dan saling berpelukan. Kami tertidur.

******

Hubunganku dan ibuku sendiri sekarang sudah seperti suami istri. Aku tak tahu bagaimana kami menyebutnya. Setiap malam aku selalu melakukannya, bahkan tidak tiap malam. Hampir setiap hari, dan kesehatan ibuku makin membaik dari hari ke hari. Dokter pun terheran-heran dengan hal ini. Dan setiap hari kami melakukan gaya yang berbeda-beda. Dan lambat laun hal ini pun tercium oleh Arin.

Suatu saat ketika ibu tidur lebih awal, sehabis main denganku. Aku nonton tv. Di ruang tengah tampak Arin juga ada di sana. Aku duduk berdekatan.

“Aku tahu kakak gituan sama ibu”, kata Arin.

Aku kaget tentu saja.

“Gituan gimana?”, tanyaku jaim.

“Alaah, nggak usah sok alim deh kak. Kakak ngent*t ama ibu kan?”, tanyanya.

“Kalau iya kenapa?”, tanyaku menantang.

“Asal ibu bahagia saja, Arin senang. Walau pun agak aneh rasanya kakak yang melakukan itu ama ibu”, katanya.

“Kamu kepengen ya?”,

“Nggak ah”

“Alah, kalau kau mau bilang aja, nggak usah malu-malu, atau kamu sudah pernah gituan ya?”

“Belum pernah, dan jangan ngejek ya!?”

“Kakak nggak percaya, kamu pasti udah nggak perawan”, kataku.

“Kakak jahat!”, katanya sambil memukul bahuku.

“Aduh, koq mukul”, kataku.

“Habisnya kakak jahat!”, katanya.

“Kau harus tahu, aku melakukan ini juga untuk kesembuhan ibu, semakin kakak melakukannya ibu semakin membaikkan?”

Arin diam sejenak, “Iya juga sih, ibu makin membaik”.

“Mau tau rahasia?”, tanyaku.

“Apa ?”, tanyanya.

“Sebenarnya sudah sejak dari dulu kakak ingin begini sama ibu”, kataku.

“Busett…kakak ternyata…”, Arin menggeleng-geleng.

“Yee…ini juga karena memang ibu wanita yang cantik”, kataku. “Apalagi kakak juga sudah dewasa kan?”

Entah bagaimana aku juga ingin begitu dengan adikku. Melihat dia hanya pakai celana pendek, bahkan aku bisa melihat putingnya yang menonjol. Kebiasaan dia kalau di rumah tak pakai BH. Alasannya gerah. Jadi hal ini pun membuatku makin terangsang.

Guna memancingnya aku keluarkan penisku. Dan mengurutnya.

“Kakak ngapain? Jorok ih”, katanya.

“Yeee…suka-suka dong”, kataku. Aku mengocok perlahan sambil menatap adikku itu. “Kamu boleh koq sentuh”

“Nggak ah..”, katanya.

“SENTUH!!”, aku sedikit membentak.

Adikku entah bagaimana ia tiba-tiba spontan menyentuh penisku.

“Nah, gitu…”, kataku. Sensasinya mulai aku rasakan. “Sekarang kocok dong!!”

“Udah ya kak, jangan deh”, katanya.

“Kocok!”, kataku.

Ia menurut. Mungkin perbedaan sikapku yang tadi membuat ia sedikit kaget. Aku tahu jantungnya berdegup kencang. Ia mengocoknya terus, tak beraturan. Tapi itu saja sudah membuatku nikmat. Aku lalu merangkulnya dan menciumnya, sembari ia masih mengocok. Ia kaget dan mencoba melepaskan diri, tapi aku lebih kuasa. Adikku yang SMP itu kini first kis denganku.

Lidahku menari-nari di dalam mulutnya, ia tampak kewalahan, bahkan aku sigap kaosnya dan kuremas dadanya yang montok itu. Lalu aku menyusu kepada adikku itu, aku lucuti pakaiannya, ia meronta, “Kak…jangan…”

Terlambat sudah, aku sudah menduduki perutnya, ia tak bisa ke mana-mana. Aku lucuti pakaianku, kini kami telanjang. Aku julurkan penisku ke mulutnya.

“Ayo isep!”, kataku.

“Nggak ah kak, koq jadi gini sih”, katanya.

“Isep!”, kataku.

Ia hanya nurut. Ia buka mulutnya dan aku jambak rambutnya. Kugerakkan kepalanya maju mundur. Nikmat sekali. Tak perlu lama-lama, aku sudahi permainan itu karena aku mengincar vaginanya. Segera, aku berbalik di posisi 69. Aku menjilati miss-vnya. Vagina perawan memang beda. Aku rasanya cairan itu membasahi mulutku. Lidahku terus menari-nari di dalamnya. Sementara adikku mengulum penisku dengan suara…”Hmmmhh…hmmmh…hmmmh…”

Cairan kewanitaan itu makin banyak. Dan vagina itu basah sekali. Aku sudah benar-benar puas. Lalu aku berbalik. Dan aku siap untuk menusukkan penisku yang besar dan panjang ini ke vagina Arin yang sempit. Mulanya kepalanya yang masuk, sulit sekali. Lalu aku dorong perlahan, aku tarik lagi, aku dorong lagi, vaginanya berkedut-kedut meremas-remas punyaku. Punyaku serasa ingin dia hisap.

“Kaakk….sakit kaak…jangan perkosa Arin”, katanya meminta.

“Nanti juga enak koq Rin”, kataku.

Dan aku pun mulai mendorongnya sekuat tenaga. Arin memiawik tertahan. Nafasnya memburu. Vaginanya berdenyut-denyut, ia menerima ransangan penisku, aku mulai bergoyang teratur. Sembari aku menindihnya aku menciumi bibirnya. Kakak adik ini sekarang sudah bersatu. Tak kusangka penisku bisa masuk penuh memenuhi rongga vagina adikku sendiri. Kini aku tak kuasa ingin keluar. Padahal juga baru sepuluh menit bergoyang. Dan aku pun tak bisa menyia-nyiakan ini, aku memang ingin keluar.

“Rin, kakak mau menghamili kamu….ahh…keluar riiinn…Akkkhh…aaahhkkk”, benar sekali. Spermaku muncrat dengan energi penuh. Adikku merangkulku. Karpet itu jadi saksi bahwa keperawanan adikku aku renggut. Agak lama kami berpelukan dan berguling di karpet. Sampai kemudian aku cabut punyaku. Dan melihat karpet itu bernoda.

Sperma tampak sedikit keluar dari vaginanya, karena terlalu banyak yang keluar tadi. Malam itu aku membopong adikku ke kamarnya. Ia menangis. Tentu saja ia kaget dengan yang kulakukan barusan, bahkan ia kuperkosa.

“Maafkan kakak ya”, kataku. “Kalau kau mau marah, kakak ada di sini”

“Percuma Arin marah, kakak sudah memerawaniku”, katanya. “Kakak harus janji, selain ibu dan Arin, kakak nggak boleh dengan wanita lain!!”

“Baiklah kakak berjanji”, kataku.

“Mulai sekarang, Arin ingin jadi istri kakak”, katanya.


Setelah itu, aku berterus terang kepada ibuku tentang kejadian tadi malam. Ibuku tak marah. Ia mengerti keadaanku yang kecanduan sex. Boleh dibilang, hubungan incest ini tak ada orang yang tahu. Bahkan ketika ibuku melahirkan anak hasil hubungan kami, demikian juga Arin. Entahla ini namanya apa. Tapi kami berjanji akan menjaga anak-anak kami sampai ia dewasa nanti. Dan yang pasti. Hari-hariku melakukan sex dengan mereka berdua tak akan pernah usai. Dan anehnya setiap saat aku ingin sekali melakukannya dengan mereka. Ibuku yang suka dan mahir blow job, ditambah Arin yang vaginanya sempit membuatku ingin setiap hari menggaulinya. Kau tahu kalau kalian menganggap kisah ini bualan, kalian salah. aku benar-benar melakukannya dengan ibu dan adikku.
Share:

Perkosa Istri Teman Berkali-kali Hingga Hamil



DuniaJudi69 - Cerita Sex ini adalah sebagian kisah kehidupan yg kualami, sebelumnya aku akan memberikan sedikit gambaran tentang diriku. Vivi namaku, aku seorang wanita yg telah 26 tahun berada di dunia ini, aku terlahir dari buah cinta seorang keturunan Pakistan dan Jerman, jadi tak heran kalau aku mewarisi kecantikan ras bangsa aria dgn tinggi hampir 170 cm dan berat badan yg ideal. Aku sendiri sangat bersyukur karena kecantikan dan kemolekan tubuh seperti ini, wajar saja semasa kuliah dulu aku sering menjadi rebutan teman pria di kampusku. Sekarang aku telah menjadi Ibu rumah tangga dan aku pun sangat mencintai kekasih yg kini menjadi suamiku.

Cerita sex terbaru, Mungkin karena berada di tempat yg baru dgn suasana baru pula yg membuat aku dan suamiku begitu bergairah malam ini. Memang tadi siang kami baru berjalan-jalan di sekitar kota utk hanya sekedar mengenal tempat yg utk beberapa waktu kedepan akan menjadi tempat tinggalku yg baru. Mas Ranu suamiku memang baru mendapat promosi utk memimpin cabang perusahaan dimana suamiku bekerja, dan aku memang terpaksa ikut dgn suamiku pindah kekota baru ini karena aku tdk mau berpisah dgn Mas Ranu suamiku.

Sudah hampir 1 tahun pernikahan kami, tetapi rasanya baru kemarin kami berhadapan dgn penghulu di hadapan sanak keluarga. Aku sangat mencintai Mas Ranu suamiku dan begitu jg sebaliknya sehingga rasanya kami menikmati bulan madu terus setiap hari walaupun sudah hampir setahun usia rumah tangga kami. Seperti malam ini walaupun seharian kami keliling kota Bandung, tp rasanya kami tdk merasa lelah utk sekedar menumpahkan rasa cinta kami yg begitu menggebu.

“Ayo Mas, katanya malam ini Mas mau bawa aku terbang..”
Mas Ranu memang tdk pernah menolak kalau aku sudah mulai merajuk seperti itu.
“Iya, sebentar Mas mau ambil air minum dulu ya, sayang..”, ujarnya sambil beranjak dari tempat tidur dan bergegas keluar kamar utk mengambil segelas air. Mas Ranu memang biasa menyiapkan air minum sebelum kami melakukan hubungan suami istri, katanya biar tambah tenaga kalau nanti mau ronde kedua.

Cerita dewasa terbaru, Sepeninggal Mas Ranu aku segera menanggalkan pakaianku sehingga aku kini telanjang bulat dan segera masuk kebalik selimut. Ketika Mas Ranu kembali aku berpura-pura memejamkan kedua mataku.
“Lho, katanya mau terbang ko malah bobo sih”.
Aku diam saja, Mas Ranu duduk ditepi tempat tidur dan menarik selimutku. Mas Ranu sedikit terkejut ketika mendapati tubuhku yg sudah telanjang bulat ketika dia menarik dan mencampakkan selimut tersebut ke lantai. Tentu saja bila melihatku sudah seperti ini Mas Ranu akan segera menanggalkan pakaiannya dan langsung menerkam tubuh molekku yg tengah menanti kedatangannya.
“Hhh.. mmmpphhh..”.

Mulutku mulai mengeluarkan suara, tangan Mas Ranu mulai menelusuri tubuhku, agak tergesa ia menyentuh dua bukit kembar yg membubung di dadaku. Aku semakin memuncak, kali ini usapan lidah Mas Ranu yg bermain di dadaku. Lama ia mengulum, menjilat dan terkadang menggigit kecil puting susu yg telah tegak berdiri dgn kokohnya di kedua belah payudara indahku.
“Aaahhh.. Vivi sayang.. ayo kita terbang sayang..”.

Aku diam dan menjawab erangan Mas Ranu dgn perlawanan cumbuan yg semakin panas. Perlahan mulut Mas Ranu turun menjalar mendekati perutku dan terus melewatinya dan akhirnya.., sentuhan lidah yg basah kembali kurasakan menyapu organ tubuhku yg paling sensitif, mulutku mulai meracau entah kemana dan kujepit erat kepala Mas Ranu dgn kedua paha putihku. Hampir setiap kami melakukan hubungan badan tiap saat itu pula Mas Ranu memainkan liang kewanitaanku dgn jilatan dan sapuan-sapuan lidah yg basah, tp aku seakan tdk pernah bosan terus saja ingin kembali mendapat sensasi yg menyenangkan itu.
“Ohh.. Mas.. ayo.. Mas aku sudah siap.. ak.. aku.. sudah basah..”.

Aku mulai membuka lebar kedua kakiku menanti tindakan Mas Ranu selanjutnya. Perlahan Mas Ranu mulai merayap naik mensejajarkan tubuhnya dgn tubuhku.
“Sebentar ya sayang.. aku pake ini dulu”.
Mas Ranu bergerak mengambil bungkusan kecil berisi kondom yg memang selalu tersedia di laci tempat tidur kami.
“Sudahlah Mas.. nggak usah pake itu sekarang.. aku udah nggak kuat nih”
“Iya.. sebentar yaang..!”
Dgn sigap Mas Ranu memakai kondom dgn tangan kanannya sedangkan tangan kiri tetap tak lepas dari puting susuku seakan takut lepas dari genggamannya.
Memang kami selalu melakukan safe sex utk mengatur kelahiran anak kami, Mas Ranu belum berkeinginan utk punya momongan saat ini, katanya ia belum siap dan ingin menyiapkan segalanya dulu utk anak-anak kami. Kalau tdk dgn sistem kalender ya dgn memakai kondom pada saat masa subur memang sangat membantu menunda kehamilanku.

Aku sendiri kurang senang dgn keadaan seperti ini, disamping aku memang sudah ingin punya momongan jg karena rasanya ada sesuatu yg kurang bila saat bersetubuh ada yg menghalangi penyatuan kami walaupun itu hanya sebuah karet tipis. Walaupun itu tdk mengurangi kenikmatan hubungan sex tp terkadang aku selalu ingin lebih dari apa yg diberikan Mas Ranu. Aku memang tergolong wanita dgn hasrat sex yg begitu tinggi, terkadang aku baru benar-benar terpuaskan bila sudah mencapai orgasme lebih dari satu atau dua kali.
Aku sudah benar-benar basah, kali ini Mas Ranupun telah siap memasuki diriku. Perlahan ia mengarahkan senjatanya ke selangkanganku dan sedikit dibantu dgn goyangan dari pantatku, amblaslah senjata kebanggaan milik Mas Ranu di memekku, walau tdk terlalu besar tp kontol ini telah benar-benar membuatku mabuk kepayg akan nikmatnya bercinta.

“Ohh..” mataku terpejam, detik berikutnya kami berpacu saling mengisi satu sama lain dlm hasrat birahi, goyangan dan genjotan diiringi ciuman dan gigitan kecil meng hiasi kamar tidur kami, dan akhirnya..
“Aaa.. Vi.. Viviii..!” sedikit terpekik Mas Ranu mengejang utk beberapa saat dan akhirnya terkulai lemas diatas tubuhku.
Mungkin karena terlalu capek sehabis seharian jalan-jalan Mas Ranu mencapai klimaks terlebih dulu meninggalkan aku yg tengah berpacu mengejarnya. Rasanya seperti digantung ditempat yg jauh, aku berusaha mengejar dgn terus menggoyangkan pantatku dan memeluk erat tubuh Mas Ranu yg terkulai lemas. Walaupun akhirnya masa klimaks itu datang jg tetapi aku tetap saja seperti belum benar-benar melayg seperti masa-masa pertama kami melakukan hubungan sex, ya aku selalu ingin lebih tp aku hanya diam memeluk tubuh Mas Ranu yg masih menindihku.
“Terima kasih Viviku Sayang..”, Mas Ranu mengecup telingaku sambil berbisik dan kemudian tertidur disampingku.
Pagi ini sengaja Mas Ranu mengajakku utk bersama kekantornya dan akupun ingin melihat kantor baru Mas Ranu sekaligus berkenalan dgn para karyawan disana. Sesampainya di kantor kami mulai berkenalan dgn para karyawan.
“Rekan-rekan sekalian inilah pimpinan kita yg baru silakan anda semua berkenalan dgn beliau”.

Pak Ikbals mulai memperkenalkan kami kepada para karyawan. satu persatu kami mulai bersalaman dan saling memperkenalkan diri masing-masing mulai dari staf manager sampai karyawan level dibawahnya. setelah selesai acara perkenalan akhirnya Pak Ikbals menunjukan reuangan kantor suamiku, sedikit tentang Pak Ikbals ini adalah wakil pimpinan sementara sebelum suamiku mengambil alih tugas memimpin perusahaan ini. Ia berumur sekitar 32 tahun dgn porsi tubuh begitu proporsional menurutku dan suamiku pun telah mengenal sedikit tentang Pak Ikbals karena ia pernah di tempatkan di kantor pusat bersama suamiku.
“Mari silakan Pak, Bu.., ini kantor Bapak yg baru disini ”
“Oh.. iya terima kasih Pak Ikbals, nah ini Ma, kantor baru Papa”
“Wah bagus jg ya Pa, saya rasa tak kalah bagus dgn suasana yg di kantor pusat”
“Silahkan Pak, sebentar saya tinggal dulu”
“Iya.. iya silakan”

Setelah Pak Ikbals pergi kemudian kami masuk ke ruangan kantor yg cukup lebar dgn segala sesuatu yg tertata rapi. Karena nggak kikuk aku sengaja melepas blazer warna cerah yg kukenakan, pagi itu aku memekai pakaian agak sedikit formal dgn rok selutut dan blouse warna putih tanpa lengan yg lumayan tipis lalu di di tutup dgn blazer, wah anggun sekali aku kelihatannya pagi ini.
Tok.. tok.. tok.. tiba-tiba pintu kantor terdengar diketuk dari luar.
“Masuk!” Mas Ranu mempersilakan utk segera masuk.
“Maaf Pak, saya hanya mau ngasih berkas laporan terakhir cabang di sini Pak”.

Ternyata Pak Ikbals yg masuk dan membawa berkas utk di berikan kepada suamiku. Pak Ikbals agak sedikit terkejut ketika matanya tertuju ke arahku yg telah membuka blazer tadi sehingga lengan mulusku terlihat jelas dan garis BH ku terpampang karena tipisnya blous yg kukenakan. Lama ia menatapku dgn tatapan mata yg tajam membuat aku agak risih dan tentu saja dadaku berdegup kencang.
“Oh iya makasih Pak Ikbals”
“Baik Pak saya permisi dulu”
“Silahkan!”, setelah Pak Ikbals pergi Mas Ranu mendekatiku dan duduk di sofa yg tertata di kantor itu.
“Gimana Vi, Baguskan suasana disini?”
“Ya.. lumayan ramah jg orang-orangnya, tp Pak Ikbals itu agak aneh ya Mas”
“Ah, enggak mungkin karena dia baru melihat kamu aja sehingga dia kaya gitu, sebenarnya di baik dan ramah kan?”
“Iya jg sih Mas..”.

Lama aku di kantor Mas Ranu hingga saat makan siang dan kamipun makan bersama beberapa staf manager. Mas Ranu banyak bercerita terutama tentang aku, semua kebaikanku dan kemanjaan seakan menjadi kebanggaan bagi Mas Ranu. Kemudian mereka pun berbagi cerita ringan sekitar maslah keluarga dan setelah acara makan siang selesai aku diantar pulang oleh Mas Ranu kerumah setelah itu ia kembali ke kantor.
Tdk terasa sudah hampir sebulan kami tinggal di Bandung ini dan akupun semakin betah saja tinggal disini. Hampir setiap akhir pekan sengaja suamiku mengajak beberapa karyawannya utk sekedar rekreasi bersama bersama keluarga masing-masing sehingga semakin mengenal satu sama lain. Hanya Pak Ikbals yg selalu hadir tanpa didamping keluarga nya karena memang ia belum beristri apalagi punya anak, katanya ia belum siap ia utk memulai keluarga. Ternyata memamg Pak Ikbals ini orangnya baik dan sangant menghormati Mas Ranu dan aku sebagai sesama rekan sekaligus atasannya. Terkadang ia datang kerumah hanya sekedar utk mengobrol dgn kami berdua dan meminta pengalaman berumah tangga katanya.

Pagi itu setelah Mas Ranu berangkat kekantor, seperti biasa aku mulai beres-beres merapikan rumah karena aku memamg sengaja tdk mau ketika Mas Ranu menyuruhku utk cari pembantu. Alasannku karena aku jg ingin punya kesibukan dan mengurus suami dgn baik, setelah membereskan rumah dan memasak utk makan siang aku lalu bergegas mandi utk membersihkan tubuhku. Segar sekali rasanya guyuran air menyiram tubuhku, lama aku berendam dgn air hangat sambil membayangkan perlakuan Mas Ranu ketika kami memadu cinta walaupun akhir-akhir ini memang Mas Ranu sering kecapean dan terpaksa meninggalkanku utk tidur lebih dulu.

Setelah mengeringkan badan, kutatap tubuhku didepan cermin kamar mandi, dan akupun tersenyum sendiri melihat kemolekan tubuhku. Sepasang gumpalan gading yg membusung dgn porsi tak kurang dari 36b, perut yg ramping dan kaki yg jenjang semua itu selalu kurawat dgn baik utk aku persembahkan kepada suamiku tercinta.
Aku mulai mengelus bulu-bulu hitam yg tumbuh di antara kedua paha mulusku, segera kuambil gunting kecil utk memangkas bulu-bulu itu yg sudah mulai panjang. Aku memang selalu mencukurnya bila demikian agar selalu kelihatan rapi, setelah kubersihkan dgn sabun sirih yg dapat membuat wangi aroma memekku lalu aku mulai mengenakan pakaian. Aku mengenakan bluos model ‘U can C’ dgn rok yg agak panjang menutupi lututku.
Baru saja kunyalakan TV diruang tengah utk melihat telenovela kesayanganku, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi tanda ada seseorang datang bertamu.
“Sebentaar..!”

Bergegas aku menuju pintu depan utk membuka pintu, kupikir tumben Mas Ranu pulang secepat ini utk makan siang.
“Selamat siang Bu..”
“Eh.. Pak Ikbals, ada apa Pak?” ternyata tamu itu adalah Pak Ikbals asisten suamiku.
“Anu Bu, Bapak ada meeting dgn klien dari jepang siang ini dan Bapak membutuhkan berkas yg ketinggalan di rumah, jadi.. saya diminta Bapak utk mengambilnya kesini”, dgn sopan Pak Ikbals menyampaikan maksud kedatangannya.
“Oh.., hmm tp saya nggak tahu mana berkas yg Bapak butuhkan, soalnya banyak file yg menumpuk di meja Bapak, nanti saya ambil dulu ya Pak.. mari silakan duduk dulu!”
“Oh.. iya Bu, tp maaf Bu.. kalau boleh saya minta segelas air, kalau enggak merepotkan?”
“Ah enggak kok, sebentar saya ambilkan, silakan duduk dulu!”, kemudian aku menuju dapur dan kembali membawa dua gelas es sirop ke ruang tamu.
“Silakan diminum Pak, saya ambil berkasnya dulu ya”
“Iya Bu, Terima kasih”.

Lalu aku menuju ruang kerja Mas Ranu utk mengambil berkas yg dimaksud, tp karena aku tdk tahu mana berkas yg di maksud akhirnya kubawa semua map yg berisi berkas-berkas yg ada di meja kerja suamiku.
“Ini Pak, tp saya nggak tau berkas yg mana”, kemudian saya duduk setelah menyerahkan berkas-berkas tersebut.
“Iya Bu, biar saya cari sendiri”
“Lho kok airnya belum diminum, ayo Pak minum dulu”
“Oh iya Bu makasih”.

Pak Ikbals mengambil gelas sirop yg ada di hadapannya dan akupun mengambil gelas yg ada di depanku utk sekedar menemaninya minum. Lama Pak Ikbals memilih berkas yg kuberikan sambil kuperhatikan didepannya, dgn teliti Pak Ikbals mengamati berkas-berkas tersebut. Rupanya mungkin karena matahari yg mulai meninggi sehingga aku merasa agak gerah menyerang tubuhku, padahal aku baru saja mandi sebelum Pak Ikbals datang. Entah apa yg terjadi, yg jelas kurasakan ada sesuatu menyerang diriku, rasa gerah itu meninggi sehingga menimbulkan gairah dlm dadaku.

Aku semakin kelihatan gelisah dan rasanya sensitifitas tubuhku kian bertambah saja karena sedikit saja pantatku bergerak utk bergeser dari tempat dudukku, rasanya gesekan itu semakin nikmat menekan belahan memekku dari luar. Untung saja Pak Ikbals terfokus pada berkas-berkas tersebut sehingga tdk menyadari kalau aku semakin tampak gelisah. Kutatap Pak Ikbals yg lagi asyik dgn berkas-berkas dihadapanku, semakin tambah saja gairah birahi didadaku.

Sosok tubuh Pak Ikbals mengingatkan aku akan belaian tubuh Mas Ranu suamiku, Oh.. Tuhan mungkin aku mulai gila karena tiba-tiba saja aku membayangkan tubuhku dicumbu oleh Pak Ikbals. Detik berikutnya aku merasa pusing menyerang kepalaku dan rasa kantuk menyerang kedua mataku.
“Maaf Pak, saya tinggal dulu kepala saya agak pusing” tanpa menunggu jawaban Pak Ikbals aku berdiri hendak menuju kamar tidurku, tp kalau saja Pak Ikbals tdk menangkapku pasti aku akan terjatuh kelantai.
“Bu Vivi.. Ibu kenapa?”
“Entahlah Pak.. Kepala saya pusing”
“Kalau begitu mari saya antar ke kamar”

Akhirnya aku dituntun Pak Ikbals menuju kamar tidurku sambil sebelah tanganku memeluk tubuh Pak Ikbals. Lalu aku di baringkan diatas tempat tidurku dan Pak Ikbals bergegas keluar kamar. Selang berapa lama Pak Ikbals kembali kedlm kamar sambil tangan nya membawa sesuatu yg entah apa karena aku mataku benar-benar tersa berat. Antara sadar dan tdk kudengar Pak Ikbals menutup pintu kamar dan menguncinya dari dlm, lalu ia meletakan sesuatu diatas meja rias kamar tidurku.
“Lho Pak, kok pintunya dikunci”
Hanya itu yg keluar dari mulutku, Pak Ikbals diam tak menjawab tp ia beranjak mendekati aku yg tergolek lemas ditempat tidurku. Diambang kesadaran kurasakan sesuatu yg basah merayap menelusuri kakiku dan terus beranjak naik menuju pahaku, tanganku berusaha mencari tahu apa sebenarnya yg menelusuri kaki dan pahaku.
“Oh.. Pak Ikbals.. apa yg Bapak lakukan..” aku tersentak kaget ketika kudapati ternyata lidah Pak Ikbals menempel di belahan pahaku.
“Tenanglah Bu.. nikmati saja..”, aku berontak, aku tak bisa membiarkan kekurang ajaran orang ini, aku harus bisa melepaskan diri dari bajingan ini, tp tak berdaya aku melakukan semua itu, tubuhku lemas dan yg lebih celaka lagi dorongan hasrat yg menggebu itu bertambah menjalari seluruh tubuhku.

“Bajingan kau.. lepaskan!, aku ini istri atasanmu..” tp Pak Ikbals menjawab teriakanku dgn tangannya yg berusaha menarik rok yg aku kenakan dan mencampakannya ke lantai dan selanjutnya kedua tangannya pula yg menarik celana dlmku sehingga terlepas dari tempatnya, maka terpampanglah bagian tubuhku yg paling rahasia yg selama ini hanya aku dan suamiku yg tahu keberadaannya.
“Kurang ajar.. Bajingan.. lepaskan..!” kembali aku berteriak sambil berusaha menendang, tp lagi-lagi aku begitu lemah dan tiba-tiba saja lidah Pak Ikbals yg basah menyeruak menyapu organ tubuhku yg paling sensitif.
“Akhh..” Oh.. Tuhan nikmat sekali rasanya lidah orang ini, tubuhku mengejang, lama lidah Pak Ikbals bermain dgn Memekku dan sesekali ia menyentuh dan menggigit clitorisku yg mulai mengembang dan mengeras. Cairan memekku mulai keluar meleleh berbaur dgn air liur Pak Ikbals yg masih saja menusukan lidahnya ke memekku.
Tiba-tiba tubuhku kembali menegang, dan kurasakan sesuatu menjalar diseluruh tubuhku dan seakan berkumpul dirahimku lalu..

“Ohh.. hh.. Akh..” erangan panjang dari mulutku mengiringi semptotan cairan hangat yg keluar dari dlm liang memekku dan membasahi mulut Pak Ikbals. Pelacur.. aku orgasme dgn orang selain suamiku dan hendak memperkosaku dgn biadab, tp rasanya nikmat sekali orgasmeku yg pertama dari Pak Ikbals ini dan aku selalu menginginkan lebih dari itu. Kini tubuhku benar-benar lemas sambil kedua pahaku tetap menghimpit kepala Pak Ikbals dgn nafas yg terengah-engah.

Perlahan Pak Ikbals melepaskan kepalanya dari selangkanganku dan merayap keatas tubuhku yg masih belum bisa membuka mataku.
“Gimana sayang.. kita lanjukan permainan ini?” Pak Ikbals berbisik ditelingaku.
“Ja.. hh.. jangan Pak sudah..” sebentar Pak Ikbals menghentikan aksinya mungkin utk memberiku kesempatan mengumpulkan tenaga kembali.
“Bu Vivi, Ibu tahu kalau saya udah jatuh cinta saat pertama melihat Ibu, jadi nikmati saja tanda cinta dari saya.
“Tdk Pak.. jangan..” setengah menangis aku memelas agar ia mau melepaskanku dari nafsu bejatnya.
“Pak Ranu sangat beruntung memiliki Ibu.., cantik dan bertubuh idaman lelaki..” sambil terus bicara rupanya Pak Ikbals menaggalkan seluruh pakaiannya.

Dgn lembut ia mencium keningku, hidungku, pipiku dan sambil menghembuskan nafasnya ia mencium telingaku membuat gairah dlm tubuhku kembali berkobar dan seluruh bulu-bulu halus di tubuhku berdiri.
“Bibir Ibu indah..” itu yg terdengar sebelum ia melumat kedua belah bibir sensualku, aku berusaha menghindar tp nikmat sekali rasanya.
Perlahan aku mulai membalas dgn membuka bibirku membiarkan lidah Pak Ikbals menyeruak masuk kedlm mulutku. Ia melepaskan ciumannya lalu bergerak menelusuru leherku dan berusaha menggigir puting susuku yg masih terbungkus rapi oleh blous dan BH. Kembali tangannya merayap menggerayg perutku lalu menari blouseku keatas dan melepaskannya, kini pertahanan diriku hanya BH yg menutup rapat kedua gumpalan payudaraku.
“Beautifull breast.. indah sekali sayang..”

Dgn sekali tarik terlepaslah BH itu dari tubuhku sehingga kini aku telanjang bulat di hadapannya. lalu ia menyentuh bagian terakhir dari tubuhku yg belum dijamahnya, kedua payudara yg indah milik suamiku.
“Padat dan kenyal.. kau memang pandai merawat tubuh sayang..”
Ia mengulum dan membenamkan wajahnya di belahan dadaku. aku menggelinjang dan hasratku lebih berkobar akhirnya kudekap tubuh yg menindih diatasku, oh.. Tuhan ia sudah telanjang bulat, kurasakan belahan pantatnya di kedua tanganku. Lama ia menelusuri dan mengeksploitasi payudaraku ketika tiba-tiba ia bergerak merenggangkan tubuhnya dari tubuhku dan beringsut naik sehingga kurasakan sesuatu yg keras menempel di wajahku, aku tersentak kaget.

“Ayo sayang mainkan punyaku please..!” kudengar ia merajuk sambil menarik tanganku utk memegang dan memainkan benda itu.
Ia mengarahkan kemulutku tp aku tak mau, benar-benar tak mau karena aku memang tdk biasa melakukannya jg dgn Mas Ranu suamiku.
“Ti.. tdk.. aku nggak mau”
“Ayo sayang buka mulutmu, nanti kau akan menikmatinya..”

Dgn agak terpaksa aku membuka mulutku dan mulai menciumi kontol Pak Ikbals, sebenarnya ukuran kontol Pak Ikbals hampir sama dgn milik suamiku tetapi punya Pak Ikbals sedikit lebih panjang dan agak membesar di bagian kepalanya. Akhirnya perlahan aku mulai menjilati dan mengulum kontol itu.
“Ohh.. Nikmat sekali sayaang, kau memang pintar”
Pak Ikbals mengerang sambil meremas rambutku lalu ia mendorong dan menarik kontolnya di mulutku. Aku terus mengutuk diriku yg rela memberikan sesuatu yg lebih pada orang lain daripada utk suamiku karena selama ini aku selalu menolak kalau Mas Ranu minta utk memasukan kontolnya ke mulutku.
Lama Pak Ikbals menikmati sentuhan lidahku sampai akhirnya ia pun tak tahan utk segera mengakhiri semuanya. Perlahan kembali ia merayap turun mensejajarkan tubuhnya dgn tubuhku sambil terus melumat wajah dan payudaraku.

“Jangan.. Pak.. aku mohon jangan.. aku nggak mau menghianati suamiku.. please..!” utk kesekian kalinya aku memelas sambil berusaha merapatkan kedua kakiku dan mendorong tubuh Pak Ikbals agar menjauh dariku.
Tanpa mempedulikan rintihanku Pak Ikbals bergerak berusaha membuka kakiku dan menempatkan tubuhnya diantara kedua kakiku. Dgn reflek kedua tanganku bergerak menutupi selangkanganku, tp kembali tanagn Pak Ikbals menarik kedua tangan ku dan membawanya keatas kepalaku. Langsung saja ia menyapu kedua ketiakku yg mulus tanpa bulu dgn lidahnya, kembali akupun merasakan sensasi kenikmatan sebagai akibat sapuan lidahnya yg basah itu.

“Ohh..” tubuhku bergetar sesuatu yg keras berusaha menyeruak masuk lubang kenikmatanku, dan perlahan benda itu mulai tenggelam dlm selangkanganku. Aku mendongak, mataku terpejam merasakan sensasi kenikmatan yg tiada taranya dan diakhiri dgn satu sodokan kuat akhirnya amblaslah seluruh kontol Pak Ikbals kedlm liang memekku.

Tubuhku terasa penuh seakan benda itu menancap tepat di rahimku, hilanglah sudah pertahanan terakhir kesucian rumah tanggaku. Tanganku mencengkram erat tubuh Pak Ikbals dan menancapkan kuku-kukuku di pundaknya, perlahan tetes air mata mengalir disudut mataku yg terpejam. Lalu Pak Ikbals mulai menggerakan pantatnya dan mulai mengobok-obok isi liang memekku.

“Ohh.. Vivi.. nikmat sekali.. Kau.. kau.. begitu rapat..” Pak Ikbals terus mengocok memekku maju dan mundur dan akupun semakin menikmatinya, hilang rasanya rasa pedih dihatiku terobati dgn kenikmatan yg tiada taranya.
Mulutku mulai meracau mengeluarkan desahan dan ocehan.
“Akhh.. Pak.. Aduuh.. ohh..” lama Pak Ikbals memacu birahinya dan akupun mengimbanginya dgn menggelora, sampai akhirnya kembali aku mengejang dan sambil memeluk erat tubuh Pak Ikbals aku kembali menyemprotkan cairan yg meledak dlm rahimku, aku orgasme utk yg kedua dari Pak Ikbals.
Utk beberapa saat Pak Ikbals menghentikan gerakannya dan memeluk erat tubuhku sambil melumat bibirku. Aku benar-benar menikmati orgasme yg kedua ini, mataku terpejam sambil kulingkarkan kedua kakiku ke pinggang Pak Ikbals.

Cerita Sex Perkosa Istri Teman Berkali-kali Hingga Hamil

Tak berapa lama kemudian Pak Ikbals mencabut kontolnya yg masih mengacung kokoh dari dlm rahimku.
“Oh..” ada sesuatu yg hilang rasanya dari tubuhku.
Perlahan ia bergerak menyamping dan membalikan tubuhku, kali ini aku pasrah dan lemah tak berdaya hanya menurut saja. Kembali ia menaiki tubuhku, kali ini dari belakang dan mulai menusuk-nusukan kontolnya ke pantatku. Akupun menyambut sodokan benda tumpul itu dgn sedikit membuka kakiku dan mengangkat pantat kenyalku, cairan yg keluar dari rahimku mempermudah masuknya senjata Pak Ikbals melalui jalan belakang dan kembali menancap di memekku. ia bergerak sambil kedua tangannya meremas payudaraku dari belakang dan menggenjotkan pantatnya menghantam liang memekku

Gesekan demi gesekan kurasakan semakin nikmat menyentuh kulit halus liang memekku, tanganku mencengkram erat seprei tempat tidurku yg acak-acakan.
“Ohh.. Vivi.. sayang.. bawa aku ke puncak.. Ohh..”
Pak Ikbals benar-benar hebat, ia bisa bertahan lama menggauliku dgn berbagai posisi, sedangkan akupun semakin gila saja meladeni nafsu setan Pak Ikbals. Utk ketiga kalinya aku mencapai klimaks sedangkan Pak Ikbals mesih saja berpacu diatas tubuhku. Sekarang pasisi tubuhku duduk dipangkuan laki-laki ini sambil mendekap dgn kepala mendongak kebelakang, leluasa ia mencumbu leherku yg mulai sudah basah dgn keringat yg keluar dari seluruh pori-pori tubuhku.

Seakan tak pernah puas terus saja ia mengulum dan menjilati kedua payudaraku, kurasakan kontol Pak Ikbals menghujam telak keliang senggamaku yg mendudukinya. Kocokan demi kocokan yg semakin gaencar kurasakan menggesek kulir memekku sebelah dlm, erangan dan cengkraman menghiasi gerakannya. Kali ini aku benar-benar melepaskan seluruh hasratku yg selama ini terpendam, aku tak mempedulikan lagi siapa laki-laki yg menyetubuhiku, yg jelas aku ingin terpuaskan.

Lama posisi duduk itu berlangsung sampai akhirnya tubuh Pak Ikbals semakin gencar menyodok memekku, gerakannya semakin cepat. Pak Ikbals menghempaskan tubuhku kembali terlentang ditempat tidur, tubuhnya mengejang dan memeluk rapat tubuhku sampai aku hampir tak bisa bernafas. Lalu kurasakan semburan hangat dgn kencang membentur dinding rahimku.

“Akhh..” Pak Ikbals mengerang panjang sambil menekan pantatnya kebawah dgn keras, kucengkram dan kembali kulingkarkan kakiku kepinggangnya dan akupun melepaskan sisa orgasme yg masih tersisa ditubuhku.
Utk orgasme yg terakhir ini kami berlangsung hampir bersamaan, akhirnya dgn terkulai lemah tubuh Pak Ikbals roboh menindih tubuhku yg lemas pula. Lama kami terdiam merasakan sisa kenikmatan itu dan akhirnya Pak Ikbals mulai beringsut menjauh dari tubuhku.
“Terima kasih Vivi sayang..” setengah sadar dan tdk kudengar Pak Ikbals membisikan kata-kata itu sambil mengecup keningku.

Lalu ia berdiri mengambil sesuatu dari meja riasku dan berdiri mematung di samping tempat tidur. Aku tdk tahu kapan ia pergi karena setelah itu aku tertidur karena lelah dan kantuk yg menyerangku tanpa mempedulikan keadaan kamar tidurku yg acak-acakan.

Jam lima sore aku baru terbangun dari tidurku, tubuhku serasa hancur dan capek bukan kepalang, aku tersentak kaget begitu kulihat jam di dinding kamarku menunjukan pukul lima sore. Oh.. sebentar lagi suamiku Mas Ranu pulang bagaimana kalau ia mendapati keadaan diriku yg seperti ini dgn sisa sperma yg mulai lengket membanjir di selangkanganku. kulihat banyak sekali cairan sperma Pak Ikbals keluar meleleh dari dlm memekku bercampur dgn cairan rahimku dan membasahi seprei tempet tidur.

Setengah merangkak aku menuju kamar mandi membersihkan tubuhku dari bekas keringat dan dosa, guyuran air hangat membuat tubuhku sedikit lebih segar walaupun rasa capek itu masih tersa ditubuhku. Kulihat memekku memerah dan bekas cupangan nampak di payudaraku, lama aku berada di kamar mandi menunggu cairan sperma Pak Ikbals keluar semua meninggalkan liang rahimku. selesai mandi cepat-cepat kubereskan tempat tidurku dang mengganti seprei serta sarung bantil guling dgn yg masih baru, aku tak ingin Mas Ranu curiga.
Aku masih termenung memikirkan kejadian siang tadi, aku mengutuk diriku sendiri dan sangat menyesal dgn hal itu. Bajingan benar Pak Ikbals itu, ia telah menodai kesucian rumah tanggaku yg selama ini kujaga dgn baik. Yg lebih kusesalkan lagi akupun menikmati permainannya yg sangat nikmat. Belum pernah aku merasakan senggama sepanjang itu dgn Mas Ranu, aku bisa mencapai klimax sampai empat kali, kuakui hebat sekali permainan Pak Ikbals. Jam delapan malam suamiku baru sampai dirumah.
“Maaf ya Sayang, aku nggak sempat pulang makan siang, soalnya ada klien dari Jepang yg mengajakku makan siang”

“Nggak apa-apa kok Mas..” hanya itu yg keluar dari mulutku.
Sebulan kejadian itu telah berlalu dan akupun menutup rapat mulutku dari siapapun walaupun itu teman baikku, aku tak ingin rumah tanggaku hancur dgn perceraian gara-gara kejadian itu. Dan selama itu pula aku aku mengabdi benar-benar kepada Mas Ranu suamiku, aku ingin membalas kelakuanku itu dgn menjadi istri yg baik dan mengabdi pada suami, tp tetap saja perasaan bersalah itu terus menghantuiku. Kadang suamiku heran dgn perubahanku yg terkadang memanjakan dirinya, selama itu pula aku selalu berada dirumah, aku takut bertemu dgn bajingan itu lagi.

Suatu ketika suamiku menjamu klien yg lumayan besar disebuah restoran, kami datang dgn pasangan masing-masing dan inilah kali pertama aku bertemu dgn Pak Ikbals yg ikut pada jamuan makan tersebut. Ia datang bersama teman wanitanya yg lumayan cantik, katanya ia telah resmi bertunangan dgn wanita itu. Agak grogi aku ketika bertatapan dgn matanya.
“Selamat malam Bu Vivi apa kabar?, kenalkan ini Widya tunangan saya!”.
Aku diam dan bersalaman dgn tunangannya, aku heran ternyata sikapnya masih sopan dan ramah padaku seakan tdk pernah terjadi sesuatu diantara kami. Klien suamiku kali ini seorang pria yg sudah berumur dgn tubuh yg agak tambun, ia didampingi teman wanitanya yg cantik dan agak nakal, aku tahu dari sikapnya ia hanya seorang perempuan panggilan yg sengaja menemaninya.

Pak Imron nama lelaki itu, yg tdk kulupakan ia mempunyai tatapan yg nakal ketika melihatku seakan menelanjangi seluruh tubuhku dan menghempaskannya ketempat tidur. Dari gaya bicaranya pun ia terdengar agak kurang ajar dan membuatku sangat muak mendengarkannya. Tdk ada kejadian apa-apa malam itu, aku pulang dgn suamiku dan perpisah dgn pasangan Pak Imron dan Pak Ikbals.
Sudah menjadi kegiatan rutin Mas Ranu suamiku utk memberikan laporan bulanan kekantor pusat di Jakarta dan hal ini kadang membuat Mas Ranu harus menginap dijakarta. Biasanya ia pulang kerumah orangtuanya dan menginap disana, dan aku terpaksa sering ditinggal sendiri di Bandung. Seperti kali ini suamiku mesti kembali ke Jakarta dan menginap disana selama tiga hari, karena katanya akan ada meeting dgn dewan komisaris hari berikutnya.

Seperti biasa sore itu baru saja aku kembali dari toko swalayan utk membeli kebutuhan dapur, ketika sampai didepan pintu rumah kudapati sebuah bungkusan kado tergeletak disana. Dgn rasa penasaran kubuka bungkusan itu dan ternyata isinya adalah sebuah VCD kaset yg bertuliskan namaku di covernya, kuperhatikan sekeliling rumahku utk mencari orang yg meletakan VCD tersebut tp tdk kutemukan.
Bergegas aku masuk dan kunyalakan VCD player di ruang tengah tempat kami biasa menonton TV. Mataku terbelalak kaget dan tubuhku menggigil ketika menyaksikan adegan dilayar TV, seorang wanita dan seorang lelaki tengah bergumul diatas tempat tidur yg tak asing lagi bagiku. Ya.. itu adalah adegan aku dan Pak Ikbals waktu itu dgn sangat jelas tergambar adegan demi adegan.

Tubuhku lemas dan kepalaku menjadi pusing, belum aku menyadari apa yg terjadi terdengar suara telepon berdering, perlahan kudekati dan kuangkat..
“Gimana Sayang..? baguskan VCDnya?” kudengar suara yg tak asing lagi di gagang telepon.
“Pak.. Pak Ikbals.. kurang ajar.. bajingan kamu.., belum puas kamu memperkosaku..”
“Ah sayang, bukankah kau jg menikmatinya, sengaja VCD itu kukirim buat kenang-kenangan”
“Biadab aku sudah.. membuangnya..”
“Nggak apa-apa aku masih punya copynya kok, kalau kamu mau aku bisa mengirimkannya lagi”
“Bajingan..! serahkan copynya padaku, aku nggak mau benda itu dilihat orang lain”
“Bisa saja Sayang, asal kau mau memenuhi permintaanku..”
“Kau mau apa lagi dariku..”
“Aku cuma ingin kau menemaniku makan malam, aku ada teman yg mengajakku makan malam dan harus membawa teman wanita”
“Gila bagaimana kalau suamiku tahu..?”
“Tenang saja dia kan lagi diluar kota.. pokoknya aku jemput nanti jam setengah enam” tanpa mempedulikan jawabanku ia menutup teleponnya.

Aku bingung kepalaku tambah pusing gimana kalau suamiku mengetahui hal ini, buru-buru kuambil VCD itu dan kubakar sampai tak bersisa. Malam itu seperti janjinya Pak Ikbals datang kerumah utk menjemputku, tp aku menolak aku tak mau terjebak utk yg kedua kali oleh laki-laki ini. Tp kemudian ia mengancam akan menyebarkan VCD itu ke internet dan menyerahkannya ke suamiku, aku seperti makan buah simalakama.
Akhirnya aku mau jg ikut denganya, karena kupikir paling buruk ia meniduriku lagi walaupun ia hanya mengatakan utk ditemani makan malam dgn temannya. Pak Ikbals menyuruhku memakan gaun terseksi yg aku punya dan akupun melakukannya, gaun tanpa lengan warna ungu dgn bawahan yg menjuntai kelantai menutupi kakiku. Aku benar-benar sexy dan anggun malam itu seakan hendak mengikuti acara formal saja, gaun sebatas dada yg terpaksa menonjolkan belahan payudaraku melekat ketat membuat puting susku tergambar dgn jelas karena gaun seperti ini memang dirancang utk tdk mengenakan BH.

Berangkatlah aku dan Pak Ikbals menuju sebuah hotel didaerah lembang, hatiku semakin tak karuan ketika ternyata Pak Ikbals sudah membuking sebuah kamar di hotel itu, dan kami tdk langsung menuju restoran hotel melainkan masuk kesebuah kamar karena katanya mereka janji sekitar jam sembilan dan masih tersisa waktu satu jam.
“Kau benar-benar sexy malam ini sayang..”
“Hentikan Pak.. jangan panggil aku sayang.. aku bukan kekasihmu” Pak Ikbals hanya tersenyum mendengar gerutuanku.

Baru saja kami masuk kedlm kamar, tiba-tiba saja Pak Ikbals memelukku dari belakang, aku berusaha berontak tp ia menghimpitku dgn kencang dan tangannya langsung menyergap kedua payudaraku yg membusung.
“Ayolah sayang aku ingin menikmatinya tanpa pengararuh obat tidur, tdk seperti waktu itu, aku ingin kau melayaniku dgn hasratmu sayang.. aku tahu kaupun menginginkannya”
Akhirnya akupun pasrah menuruti keinginannya toh ia sudah mendapatkan tubuhku dan akupun tak sanggup membendung hasratku utk mengulang kembali kenikmatan lelaki ini seperti waktu itu. Pak Ikbals mendorong tubuhku sehingga aku terhimpit ketembok, ia memegang kedua tanganku dan mengacungkan keatas menempel ke dinding sambil mulutnya terus menelusuri leherku.
Perlahan tangan kanannya merayap kebawah dan menarik belahan gaunku keatas sehingga kini pantatku tersingkap, nafasku mulai terengah mendapat perlakuan seperti ini. Detik berikutnya kurasakan sebuah benda kenyal dan keras mengusuk-nusuk pantatku yg masih mengenakan celana dlm, dgn cekatan ia menarik kain tipis tersebut dari tempatnya sehingga kini menggantung dilututku, lalu ia kembali menyodokkan kontolnya dari arah pantatku.

Secara refleks, naluri kewanitaanku menyorongkan pantatku ke belakang dan agak merenggangkan kedua kakiku sehingga kini kontol lelaki itu mulai menggesek bibir memekku yg mulai basah. Nikmat sekali rasanya gesekan itu dan aku ingin lebih, aku membungkuk agar ia leluasa memasuki tubuhku, tp entah kenapa ia menghentikan aksinya dan membalikan tubuhku.
“Sabar sayang.. Belum saatnya” rupanya ia mempermainkan aku yg kini duduk terengah ditempat tidur.
Pak Ikbals menatap tajam kearah kedua mataku sambil mulai mendekatiku kembali, ia mulai membuka jas yg dikenakannya lalu mulai melepaskan kancing kemeja dan terakhir ia membuka celananya. Kuakui memang ia mempunyai tubuh yg sempurna dgn dada yg bidang dan otot-otot paha yg kokoh, ia hanya mengenakan CD dan mulai menyentuh pipiku.

“Kau memang cantik sayang.. aku beruntung bisa menikmatimu”
Belum sempat aku berkata-kata, mulutku sudah disumpal dgn belahan bibirnya, ia memasukan lidahnya kemulutku dan akupun menerimanya dgn balasan yg lebih menggelora, lama kami berpagutan sambil tangannya terus saja menggeraygi tubuhku. Ia menarik resluiting gaunku dan menyusupkan tangannya dari arah belakang terus menuju pinggangku dan terakhir meremas belahan pantat kenyalku. Mulutnya kini telah berada di dadaku, seakan tak pernah puas ia terus mengulum dan menjilati kedua payudaraku secara bergantian, kini tubuhku terlentang dgn kaki menjuntai menuju lantai.

Tok.. tok.. tok.. tiba-tiba saja kami dikejutkan oleh suara ketukan pintu kamar, sesaat kami saling pandang lalu Pak Ikbals tersenyum dan bergegas menuju pintu kamar.
“Ah.. dia sudah datang..” dgn hanya memakai CD ia berjalan menuju pintu meninggalkanku dlm keadaan setengah bugil dgn bagian atas terbuka dan gaun bawah tersingkap dgn celana dlm menggantung dilututku.
Aku tersentak kaget ketika ternyata orang yg mengetuk pintu itu menyeruak masuk kedlm kamar, dgn reflex aku masuk kebalik selimut utk menyembunyikan tubuhku yg setengah telanjang.
“Wahh.. wah.. rupanya Pak Ikbals sudah memulai tanpa saya..” dari balik selimut kudengar suara yg pernah kudengar sebelumnya di telingaku.
“Belum Pak.. saya hanya pemanasan dulu, sambil menunggu kedatangan Bapak..”
“Kalau begitu saya jg udah nggak sabar nih.. Pak”
“Silakan Pak.. utk sementara saya jadi penonton..” hatiku berdegup kencang mendengar percakapan mereka, bagaimana kalau mereka meniduriku secara bergantian?, kudengar dari balik selimut lelaki yg baru datang ini mulai melepaskan pakaiannya dan selanjutnya ia menarik selimut yg menutupi tubuhku.
“Lhoo.. kenapa sembunyi sayang.. ayo dong aku sudah nggak sabar..”
Mataku terbelalak kaget ketika selimut yg menutupi tubuhku mulai bergeser meninggalkan tubuhku, aku berusaha mempertahankan diri.
“Ohh.. Kau..” ternyata yg berdiri didepanku adalah Pak Imron lelaki yg pernah makan malam bersama suamiku, lelaki yg sangat menjijikan kelakuannya bagiku dan kini lelaki itu berdiri di hadapannku hanya mengenakan celana dlm dan siap menerkam tubuhku yg setengah telanjang.
“Jangan Pak.. hentikan..” aku berusaha menjauh.
“Ayolah sayang jangan takut.. aku memang tak setampan Pak Ikbals, tp aku tdk akan menyakitimu..”
“Bajingan kau.. pergi.. aku nggak sudi..”
“Sudahlah sayang.. nikmati saja..” kudengar Pak Ikbals berkata sambil menuju kearahku.

Belum sempat aku berkata lagi Pak Imron bergerak menangkap tanganku dan menarik menuju ke badannya sehingga aku tersungkur dlm pelukannya.
“Hentikaan.. Apph..” mulutku tersumbat oleh bibir Pak Imron yg di tumbuhi bulu-bulu kumis yg tebal, ia berusaha memasukan lidahnya kemulutku.
Aku berusaha berontak dan menendang tp gerakanku tertahan oleh sepasang tangan Pak Ikbals yg memegang kedua kakiku dari arah belakang. Oh Tuhan.. mereka berdua memperlakukannku seperi binatang, selanjutnya tangan Pak Ikbals menarik gaunku yg telah merosot di tubuhku sehingga kini aku benar-benar telanjang.
“Silahkan Pak.., Bu Vivi udah siap.. saya ingin jadi penonton dulu..”

Pak Ikbals kembali menjauh dan duduk di sofa sambil terus menyaksikan adegan dimana Pak Imron mempermainkan tubuhku.
Dgn kasar Pak Imron menjamah seluruh tubuhku, mulai dari kaki sampai ujung kepala, ia meraba, menjilat dan menggigit puting susuku. Pak Imron seperti anak kecil yg mendapat mainan baru memperlakukan tubuhku.
“Ohh.. Sayang.. indah sekali.. toketmu..”
“Ahk..” jari tangan Pak Imron bermain diselangkanganku mengobok-obok tempat suci yg selama ini kupelihara.
Ia menyibakkan rambut hitam yg tumbuh rapi disana dan menyelipkan jari tangannya diantara bibir memekku. tubuhku mengejang, ia menusuk-nusukan jarinya dgn kasar dan mengorek-orek isi memekku. lalu ia memutar tubuhnya menjadi posisi 69. Pak Imron menyapukan lidahnya di memekku terus menuju lubang anusku.
“Ooohh..” aku mengerang, kekasarannya justru menimbulkan sensasi baru dlm tubuhku, nikmat rasanya dan kurasakan tubuhku mengejang.. aku orgasme dgn sentuhan lidah Pak Imron, tp mulut Pak Imron tak beranjak dari selangkanganku ia melumat setiap cairan yg aku keluarkan dari dlm liang memekku.

Tubuhku lemas utk beberapa saat, tp hal itu tdk berlangsung lama, Pak Wiraya membuka celana dlmnya tersembullah benda berurat yg menegang dgn ukuran sangat berbeda dari ukuran umum, benda itu begitu besar dan panjang. Aku bergidik membayangkan kontol sebesar itu menyodok memekku dan menembus rahimku.
“Ayo sayang.. mainkan..”

Pak Imron mengarahkan kontolnya ke mulutku, aku tak dapat menghindar, akhirnya kontol itu masuk kedlm mulutku walau hanya setengahnya saja. Sesak rasanya nafarsku disumpal kontol sebesar itu. Rupanya Pak Imron sudah tak sabar lagi dgn keadaanku seperti itu, ia mulai bergerak memposisikan tubuhnya di atas tubuhku. Pak Imron berjongkok di bawah pantatku sambil kedua tangannya memegang kedua kakiku dan membukanya lebar-lebar, lalu ia mulai menggeser pantatnya mendekati selangkanganku dan mengarahkan senjatanya munuju liang memekku yg terbuka lebar. Dgn kasar ia menggesek-gesekan kepala kontol yg besar itu ke bibir memekku yg sudah licin dan berusaha menyelipkannya ke memekku.
“Akkh.. pelan.. pelan.. Pak.. sakit.. Awww..” mataku mendelik, tubuhku mengejang dan kepalaku mendongak saat Pak Imron mendorong pantatnya ke arah memekku.
“He.. he.. he.. gimana sayang.. nikmat kan..?”

Kurang ajar.. bajingan ini malah tertawa melihat diriku yg berkelojotan menahan senjatanya. Kontol besar itu bergerak menerobos memekku, sakit sekali rasanya walaupun aku bukan pertama kali bersetubuh tp ini benar-benar besar. Tanganku berusaha menahan sodokan pinggang Pak Imron, tp ia lalu memegang kedua tanganku dan dan menghimpitnya keatas kepalaku sambil tubuhnya bergerak menindih tubuhku. Akhirnya amblaslah setengah kontol Pak Imron diliang memekku, ia berusaha terus menekan utk memasukan seluruh batang kenyal itu, tp kapasitas liang memekku memang tak mungkin menampung kontol sepanjang itu.

Utk beberapa saat lamanya aku merasakan sakit yg luar biasa di selangkanganku, robek rasanya bibir memekku tetapi selanjutnya kurasakan kenikmatan yg mulai menyerang tubuhku. Perlahan Pak Imron mulai mmemaju mundurkan pantatnya, kenikmatan demi kenikmatan kurasakan dgn perasaan selangkangan yg selalu penuh. Melihat keadaan Pak Imron dan aku yg seperti itu rupanya membuat gelora Pak Ikbals bangkit lagi karena dgn mata terpejam menikmati permainan Pak Imron Kurasakan sesuatu menyeruak memasuki mulutku, ternyata Pak Ikbals berdiri di dekat kepalaku sambil mengarahkan kontolnya ke mulutku. Akhirnya aku melayani mereka berdua dgn gairahku yg meledak-ledak pula.

Malam itu aku benar-benar menjadi mainan mereka berdua, seakan tak pernah lelah mereka bergantian memasukan memasukkan senjatanya ke lubang bibirku baik yg atas maupun yg bawah. Akupun akhirnya melayani mereka dgn sangat menggebu menumpahkan segalanya dan mengejar orgasme demi orgasme. Mungkin karena bekas Kontol Pak Imron yg terlalu besar sehingga Pak Ikbals kurang menikmati cengkeraman memekku sehingga dgn dibantu Pak Imron yg memegang dan menghimpit tubuhku diatas tubuhnya, Pak Ikbals memasukan kontolnya ke lubang anusku jg.

Seperti adegan dlm film BF saja Pak Imron menggenjot memekku dan Pak Ikbals menerobos anusku dari bawah. Berbagai macam gaya mereka praktekkan kepadaku malam itu, semburan demi semburan membanjiri liang memekku. Kadang Pak Imron melepaskan spermanya di memekku lalu sesaat kemudian Pak Ikbals menambahnya dgn semburan hangat pula.
Hampir menjelang pagi, baru mereka tertidur setelah mereka membuat aku mencapai orgasme yg ke lima kali. Sambil terus memeluk tubuhku, kedua lelaki ini tergeletak tak berdaya. Jam sepuluh pagi Pak Imron bangun terlebih dahulu dan setelah mandi ia meninggalkan aku dan Pak Ikbals yg masih tergeletak di tempat tidur.
Akhirnya Pak Ikbals membopong tubuhku utk mandi dan berendam bersama di bath tube kamar tidur dan kamipun makan siang dgn room service. Kupikir segalanya akan berakhir di sini, ternyata Pak Ikbals masing mengajakku melakukan perbuatan itu lagi sampai malam selanjutnya. Kali ini kami berdua menumpahkan segalanya, keesokan harinya dgn tubuh yg sangat lunglai aku pulang diantar taksi meninggalkan Pak Ikbals yg masih tidur telanjang di tempat tidur. Aku tdk mau suamiku Mas Ranu pulang dan mendapati aku tdk ada di rumah.

Sebulan kemudian kudapati diriku mulai mual-mual dan terlambat datang bulan, dan setelah kuperiksakan ke dokter ternyata aku positif hamil tiga minggu. Mas Ranu gembira sekali walaupun kaget karena selama ini kami melakukan safe sex selama melakukan hubungan badan. Aku benar-benar merasa bersalah kepada suamiku karena aku tahu pasti janin ini bukan benih Mas Ranu, entah Pak Ikbals atau Pak Imron yg berhasil menghamiliku dan sampai saat ini aku menjaga rahasia besar ini.

Ketika kami merayakan selamatan tujuh bulan kehamilanku, aku mendapat bingkisan yg ternyata berisi master dari video adegan ranjangku dgn Pak Ikbals. Semenjak itu aku tdk pernah melihat Pak Ikbals lagi karena ia keluar dari perusahaan dan ikut Pak Imron mengurus perusahaannya di kota lain. Akhirnya dari Pak Ikbals, aku tahu bahwa sebenarnya ia menjual diriku ke Pak Imron dgn imbalannya ia menjadi pimpinan di anak perusahaan Pak Imron yg baru.
Share:

Cerita Seks Dengan Anak Tanteku Hingga Hamil




DuniaJudi69 - Kisah yang sekarang aku ceritakan ini adalah kisah nyataku yang pernah aku alami perkenalkan nama saya Feri saat ini aku umur 21 tahun dan cerita ini tidak pernah aku lupakan diwaktu aku berumur 14 tahun aku anak pertama dari 3 saudara dan kesemuanya laki laki, aku punya tante dimana dia punya anak perempuan yang bernama Wisti.

Dia ingin bersekoloah denganku di salah satru SMU yang terfavorit di kotaku , Wisti gadis yang cantik dengan tinggi 168 cm rambutnya hitam lurus dan kulitnya putih, semua lelaki jika melihat dirinya pasti naksir.

Setelah beberapa bulan berjalan,ternyata dia jadi idola para cowok disekolahnya.sering dia dianter pulang sama cowok dan biasanya sampai si cowok maen kerumahku.singkat cerita,saat itu rumahku dalam keadaan sepi karena ortuku sama adik-adikku pergi untuk menghadiri acara pernikahan saudara diluar kota.

Saat itu aku sedang tidur dikamar dan tiba-tiba terdengar ada suara motor yang parkir diteras depan rumahku.terus aku intip dari jendela kamarku.ternyata itu suara motor cowoknya Wisti yang sedang mengantar pulang Wisti.sampai dirumah ternyata si cowok itu gak langsung pulang dan mampir dirumahku.aku terus mengintip dia dan akhirnya mereka masuk ke ruang tamu.

Terus aku intip apa yang mereka lakukan.dan ternyata sekarang sepupuku itu lagi mesra-mesraan.aku liat mereka sedang ciuman bibir dan terus aku lihat sampai si cowok itu berhasil membuka bra sepupuku itu.aku kaget setengah mati,ternyata sepupuku yang terlihat pendiam,alim mau begituan juga.

Mungkin sepupuku itu berfikir bahwa dirumah tidak ada orang sama sekali dan dia gak menyadari kalau aku dirumah.setelah puas menghisap puting Wisti,cowok itu kemudian mulai membuka rok Wisti.aku sendiri ikut terangsang melihat adegan nyata itu.

Bodi Wisti yang semok,puting Wisti yang masih merah merona dan paha Wisti yang putih mulus membuat penisku pun ikut berdiri.tanpa sadar aku mengocok penisku sendiri sambil melihat adegan itu.aku liat si Wisti mulai kelojotan menahan kenikmatan karena vaginanya dijilat cowoknya.pada saat itu Wisti sudah tidak memakai pakaian sehelai pun.

Akhirnya cowoknya Wisti mulai mengarahkan penisnya kevagina Wisti.perlahan tapi pasti penisnya mulai memasuki vagina Wisti.dan akhirnya masuk semua penisnya kevagina sepupuku itu.pada saat itu pun aku sangat bernafsu dan semakin cepat mengocok penisku sendiri.akhirnya keluar sperma ku dan kusudahi aksi ngintipku itu.aku pun kembali kekamar dan tidur.

Semenjak kejadian itu,aku sering membayangkan bisa menikmati tubuh sepupuku itu.berbagai rencana telah aku rencanakan,tetapi belum ada yang pas.aku pun sering menyelinap masuk kekamar sepupuku pada saat tengah malam.saat dia sedang tidur pulas,aku hanya berani memandangi wajah cantiknya sambil ngocok penisku.

Aku sama sekali tidak berani menyentuh dia karena takut terbangun.apa jadinya kalau dia terbangun saat aku bertindak begituan sama dia,bisa-bisa dia teriak dan keluargaku tau,kan bisa jadi kasus yang memalukan.

Sampai suatu hari aku menemukan ide untuk bisa menikmati tubuh sepupuku itu.yaitu dengan cara membeli obat tidur yang dosisnya cukup tinggi.jadi saat aku menggrayangi tubuh Wisti,dia gak bakalan bangun dan tak sadar.

Singkat cerita aku telah membeli obat tidur itu.Rencana itu sudah aku rencanakan jauh-jauh hari.Saat ortu dan adik-adikku tidak ada dirumah aku siap melancarkan niat bejatku itu.saat itu hanyalah aku dan Wisti yang berada dirumah.

Saat Wisti sedang makan,aku mendekati dia.aku basa-basi dengannya,

” mbak,tolong bikinin aku telor goreng sih”.terus Wisti menjawab “bikin telor goreng aja nyuruh mbak,mang kamu bikin sendiri gak bisa apa fer??”.

” yeh lagi males nih mbak,,lagian aku juga ingin mencicipi telor goreng bikinan mbak” kataku.”iya deh mbak bikinin”.

Akhirnya Wisti meninggalkan piringnya yang belum selesai makannya.waktu liat piring Wisti,aku gak sia-siakan kesempatan ini.aku campurkan obat tidur dosis tinggi itu kepiring Wisti.beberapa saat kemudian Wisti kembali,

” tuh telor pesanmu dah jadi”,

” makasi ya mbak” kataku.

Wisti pun melanjutkan sisa makannya dengan tidak sadar bahwa makanannya telah aku beri obat tidur.setelah selesai makan,Wisti pun menuju kamar dengan sempoyongan.mungkin karena reaksi obat tidur itu.aku pun mengikuti perlahan dari belakang dan ternyata dia dah tidur lelap di atas ranjang.

Terus aku masuk kekamarnya.karena aku masih ragu dengan kehebatan obat itu.untuk membuktikannya aku coba membangunkan Wisti dengan cara aku tampar mukanya dan ternyata tidak ada tanda-tanda dia mau bangun.aku pun mengunci kamar dan mulai melakukan aksiku.

Kucopot satu persatu pakaianku,sampai akhirnya aku pun bugil.terus aku mulai berani menyentuh tubuh sepupuku itu.perlahan-lahan aku mulai menggesekan batang kemaluan ditelapak kakinya.kontolku pun langsung berdiri tegak,layaknya roket yang siap diluncurkan.

Aku mencium kening sepupuku itu dan berbisik “maafin aku ya mbak,tapi aku butuh tubuh mbak”.Wisti pun masih tertidur pulas.terus aku cium bibirnya dengan nafsu.mulai melepaskan baju dan bra nya.aku hisap putingnya dan mengocok penisku diantara kedua payudaranya dengan nafsu.

Terus aku buka rok dan cd nya.dan akhirnya sepupuku itu tidak memakai pakaian sehelai benang pun.aku jilat vaginanya,trasa wangi.mungkin karena dia rajin merawat vaginanya.setelah puas menjilati vagina Wisti,aku pun sudah tidak sabar lagi untuk menikmati lubang kenikmatan anak tanteku itu.

Aku angkat kedua pahanya,terus aku ganjel pantatnya dengan bantal supaya posisi vaginanya agak tinggi.terus aku mulai mengarahkan penisku kevaginanya.aku dorong sudah masuk kepala penisku,aku dorong lagi dengan kuat dan akhirnya batang kemaluanku masuk semua kevagina sepupuku itu.

Aku mulai memompa penisku,rasanya nikmat banget dan belum pernah aku ngerasain nikmat yang luar biasa seperti ini.setelah sekitar 10 menit,aku merasakan mau mengeluarkan sesuatu yang sangat kuat dari penisku.

Aku tekan kuat-kuat penisku sampai dinding rahim Wisti dan crot,,,crot,,,crot,,,crot,,,.entah berapa banyak sperma yang kukeluarkan didalan vagina Wisti.dengan posisi penisku masih menancap di vagina Wisti,aku peluk tubuhnya dengan kuat sambil melumati bibirnya.setelah beberapa menit kemudian aku pun bangun.

Karena belum puas aku mengulangi adegan itu sampai 3 x.sampai penisku bener-bener loyo.setelah puas aku bersihkan tubuh dan vaginanya sampai benar-benar bersih,supaya dia tidak sadar kalau aku telah menyetubuhinya.

Aku pakai kan lagi semua bajunya hingga rapi dan seakan-akan tidak terjadi apa-apa.saat aku mau meningalkan kamarnya,aku penasaran dengan buku yang terselip di sprei kamarnya.terus aku lihat dan ternyata itu buku diary.

Karena penasaran isinya apa aku baca dari awal.dan ternyata isi mengejutkan,ternyata dia sering ML dengan cowoknya.tapi dia mempunyai jadwal ML dengan cowoknya.memperhitungkan tanggal saat dia lagi tidak subur,baru dia berani ML ma cowoknya.

Tapi yang lebih buat jantungku copot,saat aku baca status diary hari kemaren.statusnya gini ” maaf ya cowokku yang paling kusayang,untuk beberapa hari ini ayang puasa dulu ya coz Wisti lagi subur nih,Wisti kan takut klo sampe hamil”.

aku terus berfikir “duh gimana nih,klo Wisti hamil dan mengandung anakku,tadi kan semua spermaku aku keluarkan didalem vagina Wisti”.

ah masa bodohlah,lagian klo dia benar-benar hamil atas perbuatanku ini kan gak ada orang yang tau termasuk Wisti sendiri dan pastinya cowoknya yang suruh tanggungjawab”,setelah berfikir demikian aku pun lega.

Pukul 6 sore pun Wisti pun terbangun dan menemuiku.aku pun berbasa-basi seakan tidak terjadi apa-apa ” duh mbak ini,jam segini kok baru bangun,belum mandi lagi”,

“emang ini jam berapa fer?” ,,,”jam 6 sore mbak,mana ortuku belum pulang lagi”

”gak tau nih fer,tadi siang abis makan kok kepala mbak pusing banget”

”ah,,,masuk angin kali mbak,sini aku kerikin”

”ah gak usah lha minum obat juga pasti sembuh,ya dah mbak mau mandi dulu” jawabnya.aku pun lega ternyata Wisti tidak sadar kalau aku telah menyetubuhinya.

hari-hari berikutnya semua berjalan dengan normal,seakan tidak pernah terjadi apa-apa.aku dan Wisti pun masih seperti biasanya dan tak ada rasa canggung sama sekali.sampai 2 bulan kemudian mendengar kabar mengejutkan.

Wisti berterus terang kalau dirinya sedang hamil di luar nikah.terus aku langsung menyadari kalau janin yang di kandungnya itu adalah anakku.ibu dan ayah ku pun bagai disambar petir di siang bolong.setelah didesak lelaki mana yang telah menghamilinya,

Wisti sambil menangis mengakui kalau cowoknya yang telah menghamilinya.aku pun lega ternyata Wisti tidak menyadari bahwa aku yg telah menghamilinya.2 hari kemudian diadakan rapat keluarga dan semua keluarga besarku datang juga perwakilan keluarga cowoknya Wisti.setelah mendapatkan hari yang pas,akhirnya diadakan pernikahan.

Setelah menikah Wisti ikut bersama suaminya yang kebetulan suaminya itu anak orang kaya.semakin hari perut Wisti semakin membesar,dia dan suaminya pun sering berkunjung kerumahku yang kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh.

Sampai 7 bulan kemudian Wisti melahirkan bayi laki-laki dengan normal.aku pun lega karena darah dagingku itu bisa lahir dengan selamat.Setelah beberapa tahun kemudian,nampak jelas anak Wisti mirip denganku.

Tapi semua orang tidak ada yang menyadari kalau anaknya Wisti itu anakku.mungkin orang-orang berfikir anaknya Wisti mirip denganku karena Wisti dan aku masih ada ikatan keluarga jadi wajar kalau anaknya Wisti mirip denganku.

Aku pun sangat menyayangi anaknya Wisti yang juga merupakan darah dagingku sendiri.setelah itu aku mencoba melupakan semua kejadian itu.tapi sampai sekarang pun aku belum bisa melupakannya dan mungkin butuh seumur hidupku untuk melupakannya
.
Share:

Aku Pasrah Saat Diperkosa, dan Aku Sungguh Menikmatinya

DuniaJudi69 - Kali ini aku akan bercerita mengenai nikmatnya diperkosa oleh teman suamiku yang ganteng dan gagah. Aku berasal dari kota Subang, berusia relatif muda, 24 tahun. Aku berhasil menemukan jodoh yang baik, dia cukup kaya dan pengertian walaupun usianya jauh lebih tua dari aku, 31 tahun, maklum karena aku selama ini dibesarkan dengan didikan orang tua yang otoriter sehingga suamiku juga cukup selektif, karena Mama hanya memperbolehkan orang yang qualified menurutnya untuk apel ke rumahku, bila pria yang apel ke rumahku berkesan norak dan hanya membawa kendaraan roda dua, jangan harap Mama akan mengijinkannya untuk berkunjung lagi.

Selama beberapa tahun, hubungan kami baik-baik saja, kami dikaruniai dua orang anak, dan kami sangat berkecukupan di bidang materi. Namun kadang-kadang tidak semuanya berjalan lancar, ternyata suamiku tidak bisa lagi memberi nafkah batin kepadaku, ternyata dia mengalami problem impotensi, karena over working. Tetapi aku tetap mencintainya karena dia jauh dari perselingkuhan dan dia sangat perhatian kepadaku.

Walaupun dia sudah tidak dapat lagi memberiku kepuasan, namun aku tetap menahan diri dan mencoba untuk tidak berselingkuh. Semuanya berjalan dengan baik sampai akhirnya datang Boni. Dia adalah rekan bisnis suamiku sejak lama, namun aku baru sekian lama dapat berjumpa dengannya, dia seusia suamiku, menurutnya dia dan suamiku berpartner sejak mulai bekerja, kami kemudian menjadi dekat karena dia orangnya humoris.

Dasar laki-laki tampaknya dia cukup tanggap dengan keadaan suamiku yang tidak mampu lagi memuaskan diriku sehingga akhirnya dia akan membawaku ke jurang kehancuran, aku dapat merasakan matanya yang jalang bila melihatku, terus terang saja aku merasa risih namun ada sensasi birahi dalam diriku bila dipandang seperti itu, aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, walaupun ketika masih muda aku mempunyai banyak kenalan pria.

Suatu saat dia menelepon dari hotel, dia menyuruh menjemput suamiku yang katanya minum-minum sampai mabuk, aku ingat waktu itu masih pagi betul, memang suamiku kadang lembur sampai malam sekali, sehingga aku tidak tahu kapan dia pulang. Betapa bodohnya aku, aku menyadari suamiku tidak pernah minum alkohol, entah mengapa ajakan Boni seperti hipnotis sehingga aku tidak curiga sama sekali.

Akhirnya aku sampai di hotel GS tempat Boni menginap, aku memasuki kamarnya dan dengan muka tak berdosa dia memaksaku untuk masuk, tanpa curiga aku cepat-cepat masuk dan mencari suamiku, namun ketika aku sadar dia tidak ada tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang, napasku sesak sampai aku pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya, aku merasa ada kegelian di dadaku, seseorang mengelus-elus dan meremas-remas bagian dadaku. Pelan-pelan aku terbangun, kulihat Boni sedang memainkan payudaraku. Oh, betapa terkejutnya aku, apalagi mendapati diriku terebah di tempat tidur dengan hanya baju atasan yang sudah terbuka dan BH-ku yang sudah dibuka paksa. Aku menyuruhnya melepaskanku kudorong dorong badannya tetapi dia tak bergeming.

Dia memegangi kedua tanganku dan menekuk kedua lenganku dan menaruhnya di samping kepalaku, sehingga aku praktis tidak bisa apa-apa, genggamannya terlalu kuat, dia tertawa kecil dan menciumi kedua puting payudaraku, aku menolak tapi entah kenapa aku menikmatinya. Kemudian dia memasukkan penisnya ke bagian kemaluanku, aku meringis-ringis dan berteriak, rasanya sakit sekali.

Tetapi aku sepertinya justru menginginkannya, di tengah pergumulan itu aku menyadari bahwa penis suamiku sebenarnya terlalu kecil, aku pelan-pelan merasakan kenikmatan, dasar lelaki sangat pintar mengambil kesempatan.

Aku pasrah pada kemauannya, ketika dia membalikkan badanku sampai seperti merangkak, dia sangat agresif, tetapi aku dapat mengimbanginya karena sudah lama aku tidak merasakan ini. Dia kembali menusukkan penisnya di kemaluanku dan meremas-remas payudaraku. Ahh, memang aku merasakan kenikmatan yang luar biasa yang bahkan suamiku sendiri tidak pernah memberikannya. Kemudian merasa tidak puas dengan baju bagian atasku yang masih menempel, dia melepaskannya, sambil kemudian membuat posisiku seperti duduk dipangku olehnya.

Seperti kesetanan aku secara otomatis mengikuti irama kemauannya, ketika kedua tangannya memegang perutku dan menggerakkannya naik turun aku secara otomatis mempercepat dan memperlambat gerakanku secara teratur, dia tersenyum penuh kemenangan, merasa dia telah membuat ramalan yang jitu. Kurasakan dia kembali meremas-remas dadaku ketika dia merasa aku dapat mengambil inisiatif. Sungguh seperti binatang saja aku, melakukan hal semacam itu di pagi hari, di mana seharusnya aku ada di rumah mempersiapkan sarapan dan mengurus anak-anakku. Sempat kurasakan tiada selembar benangpun menempel di tubuhku kecuali celana jinsku di sebelah kanan yang belum terlepas seluruhnya, tampaknya Boni tidak sempat melepasnya karena terlalu terburu nafsu.

Akhirnya dia menyuruhku mengambil posisi telentang lagi dan dia mengangkat dua kakiku direntangkannya kedua kakiku ke arah wajahnya dan dia mulai memainkan penisnya lagi, dan kurasa dia sangat menaruh hati kepada payudaraku, karena kemudian dia mengomentari payudaraku, menurutnya keduanya indah bagaikan mangkuk. Hmm, aku sungguh menikmatinya karena suamiku sendiri tidak pernah memberi perlakuan spesial pada kedua payudaraku ini, paling dia hanya meremas-remasnya. Tetapi apa yang dilakukan Boni benar-benar sungguh mengejutkan dan memuaskan diriku, dia menghisap putingku dan memainkannya seperti dot bayi. Hanya sebentar rasanya aku mengalami orgasme, aku merasa lelah sekali dan kehabisan nafas sampai akhirnya dia juga sampai ke situ.

Setelah itu aku merasa sangat marah dan menyesal kudorong Boni yang masih mencoba mencumbuku, kumaki dia habis-habisan. Tampaknya dia juga menyesal, dia tidak dapat berkata apa-apa. Boni kemudian hanya duduk saja sementara aku sambil menangis memakai kembali seluruh pakaianku. Aku mencoba menenangkan diri, sampai kemudian Boni mengancamku untuk tidak mengatakan hal ini kepada suamiku, dia kembali menekankan bahwa bisnis suamiku ada di tangannya karena dia adalah pembeli mayoritas sarang burung walet suamiku.

Aku membenarkannya karena suamiku pernah berkata bahwa Boni adalah koneksinya yang paling penting. Aku bingung olehnya, baru-baru ini ketika dia pulang ke kotaku, dia kembali memaksaku melakukan lagi hal serupa, bahkan dia pernah berkata bahwa suamiku sudah menyerahkan diriku padanya karena dia merasa tidak mampu lagi memuaskan diriku.

Aku akan mengikuti apa maunya Boni karena dia adalah klien penting suamiku, dan juga klien penting untuk batinku. Walau permainan ranjangnya sungguh agresif, tapi aku benar-benar menikmati persetubuhan yang telah lama aku dambakan
Share:

Total Tayangan Halaman

 INDKASINO  GOYANGPOKER
POKERMAS99
AGEN CASINO ONLINE DEPOSIT KLIK DISINI
ASIANPOKER88 10.000 Daftar
INDPOKER88 10.000 Daftar
POKERMAS99 10.000 Daftar
POKERMAS88 10.000 Daftar
SENANGPOKER 10.000 Daftar
RAJADOMINO88 10.000 Daftar
POKERJEMPOL 10.000 Daftar
GOYANGPOKER 10.000 Daftar
RAJACASINO88 25.000 Daftar
RAJATOGEL88 10.000 Daftar
INDKASINO 20.000 Daftar
REZEKIBOLA 25.000 Daftar

Featured Post

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir Internet Positif di PC (Komputer/Laptop)

DuniaJudi69 - Internet merupakan sumber pengetahuan dan ada banyak informasi yang dapat kita peroleh, banyak dampat positif yang kita pe...

Arsip Blog

Recent Posts